Udara di Montreal Kanada Terburuk di antara Kota Besar Dunia Akibat Karhutla

Asap yang ditimbulkan dari kebakaran hutan di utara Quebec menyeliputi langit kota Montreal, Kanada, pada 25 Juni 2023. Situasi tersebut membuat kualitas udara di kota itu memburuk. (Foto: AFP/Andrej Ivanov)

Kebakaran hutan di Kanada menyebabkan Montreal diselimuti kabut asap pada hari Minggu (25/6), membuat kualitas udara kota tersebut menjadi yang terburuk di antara kota besar lainnya di seluruh dunia, menurut pemantau polusi.

Kota paling padat di provinsi Quebec itu memiliki kualitas udara yang tergolong “tidak sehat” menurut IQAir, yang melacak tingkat polusi di seluruh dunia, saat ratusan kebakaran hutan terjadi di seantero wilayah Kanada.

Kementerian Lingkungan Kanada menerbitkan peringatan kabut asap di sejumlah wilayah Quebec akibat kebakaran yang terjadi. “Konsentrasi partikel halus yang tinggi menyebabkan kualitas udara yang buruk dan berkurangnya jarak pandang,” di mana kondisi itu diperkirakan bertahan hingga Senin (26/6) pagi.

BACA JUGA: Daerah di AS Tuntut Perusahaan Minyak Sebesar $51 Miliar Karena 'Gelombang Panas'

Lembaga itu mendesak warga agar menghindari kegiatan luar ruangan dan mengenakan masker apabila pergi ke luar.

Kolam renang dan arena olahraga luar ruangan telah ditutup. Sejumlah acara luar ruangan, termasuk konser dan pertandingan olahraga, telah dibatalkan akibat kabut asap yang tidak sehat.

“Ini benar-benar seperti kabut, tapi ini asap dari kebakaran hutan. Sangat sulit untuk bernapas, dan rasanya sedikit perih di mata juga,” kata Fauve Lepage Vallee, 18 tahun, yang kecewa karena festival yang akan dihadirinya telah dibatalkan.

Terdapat 80 titik kebakaran hutan aktif di Quebec, menurut badan perlindungan kebakaran hutan Quebec (SOPFEU) yang mana beberapa di antaranya muncul selama akhir pekan akibat cuaca kering dan suhu tinggi.

“Tebalnya asap mempersulit kapal tanker udara dan helikopter untuk beroperasi dengan efektif,” kata SOPFEU.

Meski demikian, hujan dalam “jumlah besar” diperkirakan turun pada hari Senin atau Selasa di wilayah barat laut provinsi itu, tambahnya.

Pada Rabu (28/6) mendatang, 119 pemadam kebakaran Prancis akan tiba di Quebec untuk menggantikan rekan senegaranya di lapangan yang sudah terjun sejak awal Juni.

BACA JUGA: Ilmuwan: Kebakaran Hutan di Kanada Mungkin Terkait Iklim

“Mereka juga akan dikerahkan ke Roberval,” yang terletak 250 kilometer di utara Kota Quebec, untuk misi selama 21 hari, kata Stephane Caron, juru bicara SOPFEU.

Di seluruh negeri, Pusat Kebakaran Hutan Antarlembaga Kanada (CIFFC) mendaftar lebih dari 450 kebakaran aktif, di mana sekitar 240 di antaranya dianggap di luar kendali.

Kanada tengah menghadapi kebakaran hutan pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan lebih dari 7,4 juta hektar lahan terbakar sejak awal Januari. [rd/rs]