Selama hampir 30 tahun, tiap tanggal 1 Desember, kita mendengar tentang tragedi penyakit AIDS. Aktivis di seluruh dunia menyoroti virus AIDS dan mendorong pemeriksaan, membagikan brosur dengan informasi tentang HIV, virus yang menyebabkan AIDS, bagaimana penyebarannya, dan bagaimana menjaga agar tidak terjangkit penyakit itu. Gedung Sekretariat PBB di New York ditandai dengan pita AIDS merah.
AIDS telah membunuh 35 juta orang sejak awal menyebarnya wabah itu. Ini mengakibatkan jutaan anak menjadi yatim. Setiap tahun dua juta orang terkena virus itu, dan PBB memperkirakan lebih dari satu juta orang meninggal akibat virus tersebut setiap tahun.
Tetapi, banyak yang telah terjadi sejak Hari AIDS Sedunia pertama diperingati tahun 1988.
Negara-negara di mana topik itu dulunya tabu sekarang menawarkan pemeriksaan dan pengobatan. Ibu-ibu yang hidup dengan HIV kini dapat mempunyai bayi yang sehat dan hidup untuk membesarkan mereka. Obat dapat mencegah penyebaran virus itu.
Lebih dari 18 juta orang menggunakan obat anti-retroviral yang menyelamatkan nyawa dan mencegah memburuknya penyakit terkait AIDS . Dan sekarang, para ilmuwan berbicara tentang vaksin dan obat untuk mencegah penyakit itu.
Sebuah uji coba vaksin besar-besaran sedang berlangsung di Afrika Selatan. Penelitian ini melibatkan lebih dari 5.400 laki-laki dan perempuan yang aktif secara seksual, usia 18 sampai 35 di Afrika Selatan, sebuah negara di mana lebih dari 1.000 orang per hari terinfeksi HIV. Uji coba itu akan berlangsung selama empat tahun.
Penelitian ini didanai oleh Lembaga Nasional Alergi dan Penyakit Menular pemerintah Amerika, yang dipimpin oleh Dr. Anthony Fauci selama 32 tahun ini. [sp/isa]