Gelombang baru serangan rudal Rusia mendera kota-kota di seluruh Ukraina pada Kamis (29/12). Serangan tersebut merusak pembangkit listrik dan infrastuktur penting lainnya di Ukraina di tengah cuaca musim dingin yang membekukan.
Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal mengatakan sejumlah fasilitas energi di negaranya telah rusak akibat serangan tersebut, seraya menambahkan bahwa "Rusia berusaha menjauhkan warga Ukraina dari penerangan sebelum tahun baru."
Namun, pihak militer Ukraina mengatakan pasukannya berhasil menembak jatuh sebagian besar rudal-rudal itu, sehingga menghindari kerusakan yang lebih besar.
“Menurut data, 69 rudal diluncurkan dan 54 di antaranya berhasil ditembak jatuh,” menurut Panglima militer Ukraina Jenderal Valerij Zaluzhniy.
“Musuh menyerang Ukraina dari berbagai arah dengan meluncurkan rudal dari udara dan laut,” kata pertahanan udara Ukraina di media sosial, yang menggambarkan lingkup serangan tersebut sebagai serangan yang masif.
Rusia telah berulang kali menggunakan sejumlah rudal dalam menarget kota-kota di Ukraina, termasuk meluncurkan serangan yang menghancurkan infrastruktur-infrastruktur penting. Rusia membantah bahwa serangan mereka menarget para warga sipil.
BACA JUGA: Bulgaria Panggil Dubes Rusia Terkait Penetapan Status Buron atas JurnalisnyaMenteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba menyebut serangan terbaru itu sebagai “kebiadaban yang tidak berperikemanusiaan.”
"Hanya kata-kata itulah yang dapat menggambarkan serangan rudal Rusia terbaru yang menarget kota-kota damai di Ukraina menjelang tahun baru," ujarnya. [jm/ka/rs]