Ukraina dan Rusia Jatuhkan Drone Dalam Pertempuran Semalam

FILE - Petugas penegak hukum berdiri di samping sebuah rumah yang rusak akibat serangan rudal di Zolochiv, wilayah Kharkiv, 6 Februari 2024. (Handout / KANTOR KEJAKSAAN JENDERAL UKRAINA/AFP)

Ukraina, Jumat (9/2) mengatakan militernya menembak jatuh 10 drone Rusia semalam di wilayah timur Kharkiv.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan operasi militernya semalam menembak jatuh 19 drone Ukraina di empat wilayah – Kursk, Bryansk, Oryol, dan Krasnodar, serta Laut Hitam.

Pada hari Kamis (8/2), setelah berhari-hari spekulasi di Ukraina, Presiden Volodymyr Zelenskyy memecat Jenderal Valerii Zaluzhnyi, panglima militer utama negara itu yang memimpin perjuangan dua tahun melawan invasi Rusia, dan menggantikannya dengan Kolonel Jenderal Oleksandr Syrskyi.

Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina Kolonel Jenderal Oleksandr Syrskyi berbicara dengan pendahulunya Valerie Zaluzhnyi setelah menganugerahkannya Bintang Emas Pahlawan Ukraina di Kyiv, Ukraina 9 Februari 2024. (Pers Kepresidenan Ukraina Layanan/Handout via REUTERS)

Ketika perang tampaknya menemui jalan buntu, Zelenskyy mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa ia bertemu dengan Zaluzhnyi, yang dipandang oleh sebagian orang sebagai pahlawan nasional karena membela Ukraina, dan berterima kasih kepadanya yang telah memimpin pertempuran melawan pasukan Moskow ketika banyak analis militer mengira Ukraina akan segera dikuasai. .

Meskipun demikian, Zelenskyy mengatakan sudah saatnya terjadi perubahan dalam kepemimpinan militer. “Waktunya untuk pembaruan seperti itu adalah sekarang,” kata Zelenskyy di platform media X.

“Kita membahas pembaruan yang dibutuhkan oleh Angkatan Bersenjata Ukraina. Kami juga membahas siapa yang bisa menjadi bagian dari pembaruan kepemimpinan Angkatan Bersenjata Ukraina,” ujarnya. Zelenskyy menambahkan bahwa dia meminta Zaluzhnyi untuk tetap menjadi “bagian dari tim.”

Dalam pernyataannya sendiri, Zaluzhnyi mengatakan dia telah melakukan “pembicaraan penting dan serius” dengan Zelenskyy dan bahwa keputusan telah dibuat untuk mengubah taktik dan strategi di medan perang.

“Tugas tahun 2022 berbeda dengan tugas tahun 2024. Oleh karena itu, semua orang harus berubah dan beradaptasi dengan realitas baru. Untuk menang bersama juga,” demikian pernyataannya.

Zaluzhnyi (50), dipandang positif oleh pasukan Kyiv, dan beberapa analis politik di Ukraina berspekulasi bahwa suatu hari nanti dia bisa menjadi lawan Zelenskyy sebagai presiden ketika pemilu diadakan setelah perang. [lt/ab]