Investigasi terhadap kompleks gereja berusia ratusan tahun di ibu kota Ukraina, Kyiv, dan sejumlah situs keagamaan lainnya memperkuat kecurigaan pihak berwenang Ukraina terhadap beberapa pendeta Kristen Ortodoks yang mereka nilai setia kepada Rusia. Padahal, Rusia telah melancarkan perang terhadap Ukraina dalam sembilan bulan terakhir.
Penggeledahan oleh petugas keamanan dan polisi di kompleks gereja Pechersk Lavra, salah satu situs Ortodoks paling dihormati di Kyiv, adalah tindakan yang tidak biasa. Tetapi tidak dilakukan secara diam-diam.
BACA JUGA: Uni Eropa Nyatakan Rusia Sebagai Negara Pendukung TerorismeLayanan kontraintelijen dan antiterorisme Ukraina melaporkan pada Rabu bahwa agen-agennya menggeledah lebih dari 350 bangunan gereja secara keseluruhan. Penggeledahan itu termasuk situs di kompleks gereja lain dan keuskupan di wilayah Rivne, yang terletak 240 kilometer di sebelah barat Kyiv.
Badan intelijen Ukraina, dikenal dengan singkatan SBU, menuduh uskup dari keuskupan lain telah melakukan aktivitas yang pro-Rusia pekan lalu setelah menggeledah bangunan gereja dan menemukan bahan yang diduga membenarkan invasi Rusia.
Menurut SBU, upaya itu adalah bagian dari "tugas sistematisnya untuk melawan kegiatan subversif dari agen-agen khusus Rusia di Ukraina." [ka/em]