Seorang pejabat Rusia, Rabu (24/5) mengatakan wilayah Belgorod di perbatasan dengan Ukraina diserang oleh drone semalam.
Gubernur Belgorod Vyacheslav Gladkov mengatakan di Telegram bahwa bangunan-bangunan pemerintah dan hunian rusak, tetapi tidak ada seorang pun yang terluka.
Gadkov mengatakan pertahanan udara Rusia menembak jatuh sebagian besar drone.
Serangan itu terjadi sehari setelah Rusia mengatakan menghentikan serangan darat lintas batas di daerah yang sama.
Rusia menyalahkan serangan itu pada pelaku sabotase militer Ukraina, sedangkan Ukraina berpendapat ini adalah pemberontakan terhadap Kremlin oleh partisan Rusia.
Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan Rusia akan bereaksi “dengan segera dan sangat keras” terhadap serangan lebih lanjut di wilayah Rusia.
Pertempuran Bakhmut
Militer Ukraina pada Rabu (24/5) mengatakan fokus pertempuran kini di Bakhmut dan Marinka, dan kemungkinan pasukan Rusia menyerang Ukraina dengan rudal dan serangan udara tetap tinggi.
Militer Ukraina mengatakan dalam kabar harian terbarunya bahwa Rusia telah meluncurkan 41 serangan udara dalam sehari terakhir, dan bahwa serangan tersebut melukai warga sipil serta merusak bangunan-bangunan sipil dan pemerintah.
Juru bicara Pentagon Brigjen Pat Ryder mengatakan kepada wartawan hari Selasa bahwa situasi di Bakhmut masih “sangat dinamis.”
Rusia mengklaim telah merebut kota yang telah menjadi fokus pertempuran sengit berbulan-bulan itu. Ukraina mengatakan masih menguasai beberapa daerah di pinggiran kota tersebut.
Komandan pasukan Ukraina Yevhen ‘Adam’ Mezhevikin, mengatakan
BACA JUGA: Pasukan Ukraina Berusaha Menjebak Rusia di Bakhmut“Mereka menghancurkan Bakhmut. Mereka belum merebutnya.”
Ryder juga mengatakan kepada wartawan bahwa Kelompok Kontak Pertahanan Ukraina yang dipimpin AS diperkirakan akan berfokus pada pertahanan udara berbasis di darat, amunisi dan pelatihan pesawat tempur F-16 sewaktu mereka mengadakan pertemuan berikutnya pada hari Kamis.
Upaya Perdamaian
Ketua majelis rendah Parlemen Ceko, Markéta Pekarová Adamová, mengatakan kepada VOA bahwa pembicaraan perdamaian mustahil berlangsung sekarang ini karena pasukan Rusia menduduki beberapa daerah di Ukraina dan karena rencana perdamaian yang diajukan China memuat poin-poin yang kontradiktif.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy telah mengatakan bahwa perundingan perdamaian tidak dapat dilakukan sebelum Rusia menarik pasukannya dari wilayah-wilayah Ukraina yang didudukinya.
Pekarová Adamová dalam kunjungannya ke Washington Selasa mengatakan bahwa Eropa tidak dapat menerima pendudukan Rusia terhadap Krimea, Donetsk atau Luhansk, daerah-daerah yang diklaim Rusia sebagai miliknya.
BACA JUGA: Zelenskyy Bantah Bakhmut Telah Dikuasai Rusia, Wagner: Zelenskyy Tak Jujur“Berakhirnya perang haruslah ketika rakyat Ukraina benar-benar memutuskan inilah kondisi terbaik yang bisa mereka terima,” kata Pekarová Adamová said.
Ia juga mengatakan Rusia perlu dihukum melalui pengadilan khusus, bukan hanya Presiden Vladimir Putin tetapi juga “semua orang yang bertanggung jawab.”
Pekarová Adamová menyatakan dukungan bagi dilanjutkannya bantuan militer untuk Ukraina, “karena mereka menunjukkan kepada kita bahwa mereka benar-benar berani, dan melakukan yang terbaik untuk melindungi negara dan rakyat mereka.”
Penasihat Departemen Luar Negeri AS Derek Chollet mengatakan kepada VOA bahwa hal terbaik yang dapat dilakukan China untuk mengakhiri konflik itu adalah dengan memanfaatkan hubungannya dengan Rusia untuk meyakinkan Putin agar menghentikan invasi. [uh/ab]