Ukraina Klaim Berhasil Hancurkan Kapal Angkatan Laut Rusia di Krimea

Sebuah kapal militer Rusia berlayar saat latihan angkatan laut di Wilayah Kaliningrad, Rusia, 9 September 2021. Angkatan Udara Ukraina mengatakan berhasil menghancurkan kapal Angkatan Laut Rusia di perairan Krimea. (Foto: REUTERS/Vitaly Nevar)

Angkatan Udara Ukraina mengatakan pada Selasa (26/12) bahwa mereka berhasil menghancurkan kapal angkut besar Rusia yang ditempatkan di perairan Krimea, setelah gubernur Krimea yang dilantik Rusia mengatakan bahwa serangan Kyiv tersebut memicu kebakaran di Pelabuhan Feodosia.

"Dan armada di Rusia semakin berkurang! Terima kasih kepada pilot Angkatan Udara dan semua orang yang terlibat atas kerja kerasnya!" kata komandan angkatan udara Ukraina, Mykola Oleshchuk, melalui aplikasi pesan Telegram, tanpa memberikan bukti.

Dalam pernyataan terpisah, Angkatan Udara Ukraina mengatakan, juga tanpa memberikan bukti, bahwa pilotnya menyerang Feodosia sekitar pukul 02.30 waktu setempat dengan rudal jelajah, menghancurkan kapal Novocherkassk milik Armada Laut Hitam Rusia.

BACA JUGA: Pertahanan Udara Ukraina Hancurkan 28 dari 31 Drone Rusia

Laporan tersebut tidak dapat diverifikasi secara independen dan belum ada komentar langsung dari Rusia mengenai dugaan penghancuran kapal tersebut. Belum diketahui rudal apa yang dilaporkan digunakan Ukraina dan berapa jumlahnya.

Sebelumnya pada Selasa (26/12), Sergei Aksyonov, gubernur Krimea yang dilantik Rusia, hanya mengatakan bahwa serangan Ukraina mengakibatkan kebakaran di area pelabuhan kota yang segera dapat diatasi.

“Semua layanan darurat terkait ada di lokasi,” kata Aksyonov melalui Telegram. "Penghuni beberapa rumah akan dievakuasi."

Pemerintahan Krimea yang dibentuk oleh Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa karena “alasan teknis” kereta api tidak akan berangkat dari Feodosia untuk sementara waktu dan lalu lintas jalan di Feodosia diblokir sebagian.

BACA JUGA: Dua Tahun Pascainvasi Ukraina, Apakah Perekonomian Rusia Membaik?

Kota Feodosia, yang berpenduduk sekitar 69.000 orang, terletak di pantai selatan Semenanjung Krimea.

Rekaman yang diunggah di beberapa outlet berita Rusia di Telegram menunjukkan ledakan dahsyat dan kebakaran di area pelabuhan.

Baik Rusia maupun Ukraina sering kali membesar-besarkan kerugian yang mereka klaim telah ditimbulkan satu sama lain dalam perang yang berlangsung selama 22 bulan tersebut. Namun, keduanya meremehkan korban dan kerugian peralatan di negara mereka sendiri.

Rusia mencaplok Krimea dari Ukraina dalam tindakan yang dikutuk secara luas pada 2014. [ah/rs]