Korban tewas akibat serangan rudal Rusia di sebuah gedung apartemen di Kota Chasiv Yar, Ukraina timur, pada Senin (11/7) mencapai 30 sementara serangan lainnya di kota terbesar kedua di Ukraina, Kharkiv, menewaskan lima orang.
Kematian warga sipil itu menekankan pengorbanan manusia dalam perang di Ukraina, yang kini memasuki bulan kelima. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan Rusia memiliki "keunggulan besar" dalam artileri meskipun Ukraina mendapat kiriman amunisi senilai miliaran dolar dari pemerintah Barat.
BACA JUGA: China Apresiasi Upaya Jokowi Damaikan Rusia-UkrainaGedung apartemen lima lantai hancur oleh serangan roket pada Sabtu (9/7). Sembilan orang berhasil diselamatkan dari reruntuhan, tetapi lebih banyak lagi yang terperangkap di dalamnya.
Chasiv Yar terletak sekitar 20 kilometer di tenggara Kramatorsk, kota yang diperkirakan menjadi target utama pasukan Rusia saat mereka mendesak lebih jauh masuk ke wilayah barat dari Provinsi Donetsk setelah mengklaim kemenangan seminggu lalu di provinsi tetangganya, Luhansk.
Serangan itu adalah serangan terbaru dalam beberapa pekan terakhir yang menyebabkan korban sipil massal, meskipun Rusia mengatakan hanya menargetkan operasi militer Ukraina. Serangan pada akhir Juni lalu menewaskan sedikitnya 19 orang di sebuah pusat perbelanjaan di Kremenchuk, dan serangan terhadap gedung apartemen dan area rekreasi di wilayah Odesa selatan pada bulan ini telah menewaskan 21 orang. [my/jm]