Deputi Menteri Pertahanan Ukraina Hanna Malyar, Kamis (12/1) mengatakan ada pertempuran hebat di Soledar, tetapi pasukan Ukraina bertahan.
Malyar berbicara sehari setelah klaim yang saling bertentangan mengenai siapa yang menguasai kota di bagian timur Ukraina itu.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin, Rabu (11/1) menyebut pertempuran untuk memperebutkan Soledar sebagai pertempuran “dinamis yang sangat cair di lingkungan yang dinamis” di tengah-tengah laporan bahwa kota itu jatuh ke pihak Rusia.
“Pada titik ini, kami tidak dapat mendukung laporan itu,” kata Austin dalam jumpa pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Antony Blinken dan mitra-mitra mereka dari Jepang di Departemen Luar Negeri AS.
Yevgeny Prigozhin, pemimpin kelompok tentara bayaran Rusia Wagner Group, hari Rabu mengatakan pasukannya telah merebut seluruh kota tambang itu dan menewaskan 500 tentara Ukraina dalam pertempuran hebat.
Beberapa menit kemudian, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan pertempuran berlanjut.
Rusia “sedang berusaha berpura-pura bahwa sebagian kota kami, Soledar, … adalah semacam milik Rusia,” katanya dalam pidato di video.
“Tetapi pertempuran berlanjut. Operasi di wilayah Donetsk masih berlangsung.”
Dalam pernyataan di Facebook, militer Ukraina mengatakan pasukan Rusia mengalami banyak korban. Rusia telah berusaha merebut kota penambangan garam itu sejak Agustus lalu karena gua-gua garamnya dan kedekatannya dengan Bakhmut.
Daerah ini adalah salah satu daerah paling aktif dalam konflik, membuat sulit untuk melakukan penilaian independen mengenai situasi di sana .
Seorang fotografer Reuters yang baru-baru ini mencapai pinggiran kota Soledar mengatakan ia dapat melihat asap membubung di atas kota itu, dan bahwa tembakan artileri datang tanpa henti, lapor Reuters. Ambulans menunggu untuk menerima korban luka di jalan dari Soledar menuju Bakhmut.
Juga hari Rabu, Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan bahwa Jenderal Valery Gerasimov, kepala staf umum, mengambil alih komando pasukan di Ukraina. Jenderal Sergei Surovikin, yang telah memegang jabatan itu selama tiga bulan, kini akan menjadi deputi Gerasimov.
Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan langkah itu merupakan “indikator mengenai meningkatnya keseriusan situasi yang dihadapi Rusia, dan pengakuan jelas bahwa kampanye tersebut gagal memenuhi tujuan strategis Rusia.”
Ditambahkan pula dalam cuitan Kementerian Pertahanan Inggris bahwa Gerasimov, seorang ultranasionalis dan blogger militer Rusia, kemungkinan besar akan menerima kabar ini dengan “ketidaksenangan luar biasa.” [uh/ab]