Ukraina, Senin (27/2), terus mendorong negara-negara sekutu untuk memasok pasukan Ukraina dengan jet tempur meskipun penilaian terbaru AS menyatakan bahwa menyediakan pesawat tempur F-16 tidak tepat untuk saat ini.
“Setiap diskusi tentang memasok Ukraina dengan jenis senjata baru yang penting dimulai dengan 'tidak' dan diakhiri dengan 'ya',” cuit Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba di Twitter. “Pada tahun lalu, kami telah membuka kunci keputusan politik pada enam dari tujuh jenis senjata yang mengubah situasi secara signifikan. Satu-satunya yang tersisa adalah pesawat tempur.”
Every discussion about supplying Ukraine with a new, crucial kind of weapon started with a "no" and ended with a "yes". In the last year, we have unlocked political decisions on six of the seven types of game-changer weapons. The only one left is combat aircraft. @United24media pic.twitter.com/3b6ec6RCUy
— Dmytro Kuleba (@DmytroKuleba) February 27, 2023
Kuleba menyinggung keengganan sebelumnya untuk mengirim tank ke Ukraina dan bantuan militer lainnya yang akhirnya diputuskan untuk diberikan oleh negara-negara mitranya.
Presiden AS Joe Biden mengatakan pada hari Jumat dalam sebuah wawancara televisi ABC News bahwa mengenai pertanyaan tentang penyediaan F-16 ke Ukraina dia “mengesampingkannya untuk saat ini.”
Penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan kepada NBC “Meet the Press” pada Minggu (26/2) bahwa komandan militer AS percaya apa yang dibutuhkan Ukraina sekarang adalah “tank, pengangkut personel lapis baja, dan kendaraan tempur infanteri, artileri, dan sistem pertahanan udara di garis depan.”
BACA JUGA: Biden Bela Dukungan Barat terhadap Ukraina dalam Melawan Invasi Rusia“Fase ini adalah tentang pertempuran darat dan mampu memiliki alat di tangan Ukraina untuk merebut kembali wilayah yang diduduki Rusia,” kata Sullivan.
Dia juga mengatakan sekutu memberi Ukraina dengan suku cadang untuk pesawat tempur MiG-29 dan SU-27 era Soviet yang digunakan para pilot Ukraina setiap hari. [lt/ab]