Ukraina mengambil langkah Selasa (16/9) untuk memperkuat hubungan dengan Eropa Barat, sementara berusaha meningkatkan prospek gencatan senjata yang bertahan lama dengan separatis pro-Rusia dekat perbatasan Rusia.
Para anggota parlemen meratifikasi persetujuan dengan Uni Eropa yang beranggotakan 28 negara itu untuk menurunkan bea impor antara Ukraina dan Barat dan mengharuskan Ukraina memenuhi standard peraturan Eropa.
Langkah mantan Presiden pro-Rusia Viktor Yanukovich tahun lalu untuk menolak persetujuan kemitraan serupa dan sebaliknya menghendaki hubungan yang lebih erat dengan Rusia menyulut protes berbulan-bulan di Kyiv yang akhirnya memaksa mantan presiden itu turun dari jabatannya.
Rusia membalas dengan mencaplok semenanjung Krimea dan mendukung separatis sekutunya yang telah bertempur melawan pasukan Ukraina di timur sejak April.
Persetujuan perdagangan tidak akan berlaku sepenuhnya sebelum 2016 -- kompromi yang bertujuan untuk mengurangi kekhawatiran Rusia bahwa pasarnya akan dibanjiri dengan cepat oleh barang murah dari Eropa.