Para pejabat Ukraina pada Rabu (10/4) mengatakan bahwa Rusia menyerang negara itu dengan 17 drone, dua rudal jelajah dan satu rudal balistik.
Angkatan Udara Ukraina mengatakan telah menembak jatuh 14 drone, dengan pencegatan berlangsung di wilayah Mykolaiv dan Odesa. Pertahanan udara Ukraina juga menembak jatuh dua dari tiga rudal, yang juga menargetkan Odesa.
Gubernur Odesa Oleh Kiper mengatakan di aplikasi perpesanan Telegram bahwa serangan Rusia dipusatkan pada infrastruktur energi, transportasi dan logistik, merusak beberapa tempat dan melukai sedikitnya dua orang.
Gubernur Mykolaiv Vitaliy Kim mengatakan di Telegram bahwa serangan drone merusak infrastruktur energi di sana, menyebabkan pemadaman listrik yang baru diatasi berjam-jam kemudian.
Kementerian pertahanan Rusia mengatakan pihaknya telah berhasil menghentikan serangan drone Ukraina pada malam sebelumnya, menghancurkan lima drone di wilayah Bryansk.
Tidak ada laporan segera mengenai kerusakan di Bryansk.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Selasa mengatakan ia telah mendesak Donald Trump, yang diperkirakan menjadi kandidat presiden AS dari partai Republik, untuk mengunjungi Ukraina.
Presiden Zelenskyy mengatakan dalam wawancara dengan media Axel Springer bahwa ia ingin mendengar proposal Trump untuk mengakhiri perang antara Ukraina dan Rusia. Namun, Zelenskyy mengatakan bahwa ia tidak tertarik dengan gagasan Trump bahwa perang akan berakhir kalau Ukraina mengorbankan banyak wilayah.
“Jika kesepakatannya adalah kita harus melepaskan teritori kita ... maka, itu gagasan yang primitif,” kata Zelenskyy. “Saya membutuhkan gagasan yang nyata karena nyawa orang dipertaruhkan.”
BACA JUGA: Perusahaan Listrik Ukraina: Perbaikan Pembangkit yang Diserang Rusia Bisa Capai 1,5 TahunMiliter AS Selasa mengatakan pihaknya telah menyerahkan kepada Ukraina sejumlah senjata ringan dan amunisi yang disita dari pasukan Iran sewaktu mereka berusaha mengirimnya ke kelompok pemberontak Houthi di Yemen. Di antara yang diserahkan untuk Ukraina itu adalah lebih dari 5.000 pucuk senjata serbu AK-47, granat berpeluncur roket, senapan mesin, senapan penembak jitu, dan lebih dari 500 ribu butir amunisi yang disita AS dari empat kapal antara Mei 2021 dan Februari 2023, kata Komando Pusat AS.
“Senjata-senjata ini akan membantu Ukraina mempertahankan diri dari invasi Rusia” dan cukup untuk memperlengkapi satu brigade, kata AS.
Meski demikian, Ukraina menghadapi kekurangan persenjataan, antara lain karena legislator konservatif dari partai Republik di DPR AS yang menentang pemberian lebih banyak bantuan untuk Ukraina sejauh ini berhasil menghambat pertimbangan bantuan senjata baru AS senilai $60 miliar. Ketua DPR Mike Johnson telah mengatakan ia akan mengadakan pemungutan suara untuk legislasi itu akhir pekan ini.
Zelenskyy telah mengatakan bahwa pasukan Kyiv akan kalah dalam perangnya selama dua tahun ini melawan Rusia tanpa tambahan senjata dari AS. [uh/ab]