Rangkaian ledakan yang terjadi dalam seminggu ini di wilayah Krimea yang diduduki Rusia adalah bagian dari strategi baru yang dikerahkan pasukan Ukraina dalam perang, kata seorang pejabat Ukraina, pada Rabu (17/8).
Seminggu lalu, serangan di pangkalan udara Rusia di Krimea menghancurkan sembilan pesawat tempur. Pada Selasa (16/8), rangkaian ledakan mengguncang fasilitas penyimpanan amunisi di pangkalan Rusia. Rusia menyebut serangan terbaru itu sebagai sebuah "sabotase."
BACA JUGA: Zelenskyy: Rusia Harus Tinggalkan PLTN ZaporizhzhiaPejabat Ukraina, yang berbicara tanpa mau disebut namanya, mengatakan kepada harian Washington Post bahwa pasukan khusus Ukraina bertanggung jawab atas serangan di Krimea.
Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov mengatakan kepada surat kabar itu bahwa sikap resmi pemerintah Ukraina adalah tidak mengukuhkan atau menyangkal keterlibatan Ukraina dalam serangan Krimea.
BACA JUGA: Foto Satelit Tunjukkan Kehancuran di Pangkalan Udara Rusia di KrimeaNamun, ia menambahkan, menyerang target dalam wilayah Rusia adalah bagian dari strategi militer Ukraina saat ini. Ukraina, katanya, tidak mempunyai senjata yang jangkauannya bisa mencapai sasaran di Krimea dari wilayah yang dikuasai Ukraina.
Pada 2014, Rusia merebut Semenanjung Krimea dari Ukraina. Pihak berwenang Ukraina bertekad merebut kembali Krimea dan wilayah lain yang kini diduduki Rusia setelah Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari lalu.[ka/rs]