Ulama Syiah paling senior Irak mengungkapkan kecamannya terhadap pernyataan Presiden Donald Trump baru-baru ini bahwa pasukan AS harus tetap di Irak untuk memata-matai negara tetangganya, Iran.
Ayatollah Ali al-Sistani merupakan pejabat Irak terkini yang mengecam pernyataan Trump di media AS yang menyebutkan bahwa pasukan AS diperlukan di Irak, sehingga Amerika bisa mengawasi Iran.
Al-Sistani mengatakan Irak menolak menjadi tempat yang digunakan untuk mengancam negara-negara lain. Ia mengungkapkan itu, Rabu (6/2), sewaktu bertemu dengan utusan PBB untuk Irak, Jeanine Hennis-Plasschaert di kantor ulama itu di kota Najaf.
Ia mengatakan, Irak menginginkan hubungan yang baik dan seimbang dengan semua negara tetangga, tanpa ada campurtangan pihak luar terhadap urusan dalam negerinya.
Presiden dan perdana menteri Irak juga mengecam pernyataan Trump itu. [ab]