Misi Bantuan PBB di Afghanistan (UNAMA), mengatakan, hasil penyelidikannya menunjukkan, militer Afghanistan telah melakukan kekeliruan fatal di Provinsi Helmand yang menewaskan 23 warga sipil, termasuk anak-anak.
Dalam serangkaian cuitannya Selasa malam (30/6) hingga Rabu pagi (1/7), UNAMA mengatakan, sejumlah sumber menegaskan, militer Afghanistan melepaskan sejumlah tembakan mortir sebagai tanggapan terhadap serangan Taliban, Senin (29/6), namun keliru menyasar target yang dimaksud. Serangan mortir itu secara tak sengaja menarget sebuah pasar yang ramai di distrik Sangin, sehingga menewaskan banyak warga sipil.
1/3 – UNAMA’s initial impartial findings indicate Afghan National Army mortars inflicted heavy civilian casualties Monday at market in #Sangin #Afghanistan. Multiple credible sources assert that the ANA fired lethal mortars in response to Taliban fire, missing intended target. pic.twitter.com/I2v8hgcA7T
— UNAMA News (@UNAMAnews) June 30, 2020
2/3 – Both parties must stop fighting in civilian-populated areas. Such indirect fire incidents in ground engagements cause 1000s of civilian casualties each year. Dozens were killed and injured in Monday’s incident, including children. Final number of casualties to be verified. pic.twitter.com/QqW33qMvpm
— UNAMA News (@UNAMAnews) June 30, 2020
UNAMA tidak menjelaskan secara rinci mengenai bagaimana mereka memperoleh temuan itu. Sebelumnya kelompok Taliban dan militer Afghanistan saling tuding mengenai siapa yang bertanggung jawab atas serangan itu.
Cuitan-cuitan UNAMA itu juga mengatakan, kedua pihak yang berperang di Afghanistan harus berhenti melangsungkan pertempuran di kawasan-kawasan yang banyak dihuni warga sipil karena telah menewaskan ribuan orang di antara mereka. UNAMA juga mendesak pemerintah Afghanistan untuk membentuk tim investigasi independen untuk insiden Senin itu, dan menawarkan bantuan.
3/3 – The UN urges Afghan government to set up independent investigation team for Monday’s incident in #Sangin #Afghanistan. UNAMA is prepared to assist all parties, the victims and their families in establishing the facts. pic.twitter.com/8nkDR6uvaf
— UNAMA News (@UNAMAnews) June 30, 2020
Pemerintah Afghanistan bersikeras mengatakan, tidak ada aktivitas militer di kawasan yang dikontrol Taliban itu sewaktu serangan terjadi. Kementerian Pertahanan Afghanistan menanggapi cuitan UNAMA dengan mengulang pernyataannya itu. Kementerian itu bahkan menegaskan serangan mortir dari pos militer terdekat tidak dapat menjangkau Pasar Sangin.
Laporan UNAMA yang dirilis Mei lalu menunjukkan, Taliban bertanggung jawab atas tewas dan terlukanya 208 warga sipil di Afghanistan, sementara operasi pasukan Afghanistan telah menewaskan dan melukai 172 warga sipil. [ab/uh]