Uni Emirat Arab Ajukan Daftar Tuntutan Terhadap Qatar

Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab Anwar Gargash tiba untuk memberikan keterangan kepada media dalam konferensi pers di Dubai, 24 Juni 2017. (AP Photo/Kamran Jebreili).

Seorang pejabat tinggi Uni Emirat Arab mengatakan hari Sabtu (24/6) negara-negara Arab yang mengucilkan Qatar tidak berusaha menggulingkan pemimpin negara itu, tetapi bersedia memutuskan hubungan kalau Qatar tidak menyetujui tuntutan mereka.

Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab Anwar Gargash mengatakan kepada para wartawan di Dubai bahwa negaranya dan sekutunya, Arab Saudi, Mesir dan Bahrain, tidak menghendaki pergantian rejim di Qatar, melainkan perubahan tingkah-laku.

Ke-4 negara mengajukan tuntutan 13-butir kepada Qatar melalui penengah Kuwait hari Kamis, dan memberinya waktu 10 hari untuk mematuhinya. Qatar mengatakan pihaknya sedang meninjau kembali ultimatum itu, yang mencakup tuntutan penutupan al-Jazeera, pemutusan hubungan dengan kelompok Islamis termasuk Ikhwanul Muslimin, dan mengekang hubungan dengan Iran.

Negara-negara tetangga Qatar itu berkeras daftar tuntutan mereka adalah harga mati, bukan untuk dirundingkan. Negara-negara Arab tersebut memberi indikasi bahwa kalau Qatar tidak mau mematuhinya sebelum batas-waktu, mereka akan terus membatasi akses ke rute darat, laut dan udara dalam waktu yang tidak tentu sementara tekanan ekonomi memuncak terhadap negara Teluk Persia itu.

Menteri Luar Negeri Amerika Rex Tillerson telah berusaha menengahinya dan sebelumnya pekan ini meminta kepada negara-negara Arab agar membatasi ke tingkat yang wajar tuntutan mereka terhadap Qatar. Seruan itu tampaknya tidak digubris sama sekali, dan Kuwait-lah, yang juga menawarkan diri untuk menengahi, yang membawa daftar tuntutan tadi kepada Qatar hari Kamis. [gp]