Uni Eropa Desak Myanmar, Thailand Ambil Tindakan Terkait Rohingya

Para migran muslim Rohingya menangis saat tiba di Simpang Tiga, Aceh Rabu (20/5).

​Para legislator Uni Eropa Kamis (21/5) menyerukan agar Myanmar menghentikan penindasan terhadap Muslim Rohingya.

Para legislator Uni Eropa menyerukan agar Myanmar menghentikan penindasan terhadap Muslim Rohingya, dan agar Thailand melangsungkan penyelidikan atas laporan-laporan yang menyebutkan adanya kuburan-kuburan masal kelompok minoritas Muslim itu.

Dalam sebuah resolusi Kamis (21/5), para legislator tersebut juga menyerukan agar pemerintah dan para pejabat Thailand mengakhiri hubungan dengan gang-gang kriminal yang menyelundupkan orang-orang Rohingya dan migran-migran lain di Thailand.

PBB mengatakan Rohingya adalah salah satu kelompok yang paling tertindas di dunia. Baik Myanmar maupun Bangladesh tidak mengakui mereka sebagai warga negara dan mereka menghadapi diskriminasi yang semakin meningkat.

Ribuan orang Rohingya dan Bangladesh pergi melarikan diri dengan perahu, dan banyak di antara mereka terkatung-katung di laut dengan sedikit makanan dan air.

Para legislator itu menuntut agar para pejabat senior Uni Eropa mengangkat isu itu dengan pemerintah Thailand dan pemerintah Myanmar.