Uni Eropa dan Inggris sedang menghadapi situasi diplomatik yang sulit sewaktu mereka berusaha untuk membahas suatu kesepakatan pada waktu Inggris keluar dari blok itu pada Maret mendatang.
Sewaktu tiba hari Kamis pada KTT para pemimpin Uni Eropa di kota Salzburg, Austria, Perdana Menteri Belanda Mark Rutte menyebut perundingan mengenai Brexit sebagai “suatu tindakan menyeimbangkan diri.”
Meskipun kedua pihak masih sangat berbeda pendapat mengenai bentuk hubungan ekonomi mereka kelak dan mengenai perbatasan antara Irlandia dan Irlandia Utara yang merupakan wilayah Inggris, kedua pihak tak ada yang ingin berkonfrontasi.
Perdana Menteri Inggris Theresa May mendesak perlunya sikap fleksibel pada waktu berpidato di hadapan para pemimpin Uni Eropa dalam suatu jamuan makan malam hari Kamis.
Presiden Komisi Uni Eropa, Jean-Claude Juncker mengatakan May bersikap “menarik” dan “sopan.”
Kedua pihak telah menyatakan mereka menginginkan tercapainya suatu kesepakatan pada musim gugur ini agar parlemen kedua pihak dapat memberikan persetujuan tepat pada waktunya. [uh]