Uni Eropa mengamandemen embargo senjata atas Suriah dan mengizinkan negara-negara anggotanya untuk mengirim bantuan senjata kepada oposisi utama Koalisi Nasional Suriah.
Kelompok beranggotakan 27 negara itu menyepakati amandemen embargo senjata tersebut setelah serangkaian perundingan marathon hari Senin (27/5) untuk mepertahankan sanksi terhadap pemerintah Suriah, tetapi mengizinkan pengiriman senjata kepada oposisi utama Koalisi Nasional Suriah, dalam upaya menggulingkan Presiden Bashar al-Assad.
Menteri Luar Negeri Inggris William Hague mengatakan belum ada rencana untuk melaksanakan pengiriman senjata.
Inggris dan Perancis adalah pemrakarsa utama pemberian senjata kepada pemberontak Suriah, sementara Austria dan Swedia memimpin kelompok kecil yang menentang tindakan itu karena kekhawatiran mempersenjatai pemberotak dapat memperburuk perang saudara Suriah.
Dewan masalah luar negeri Uni Eropa menyatakan akan meninjau kembali sikap mereka mengenai pelaksanaan pengiriman senjata sebelum tanggal 1 Agustus. Setiap keputusan akan diambil seusai pertemuan dengan Sekjen PBB Ban Ki-moon dengan mempertimbangkan keadaan gagasan konferensi perdamaian Suriah.
Menteri Luar Negeri Inggris William Hague mengatakan belum ada rencana untuk melaksanakan pengiriman senjata.
Inggris dan Perancis adalah pemrakarsa utama pemberian senjata kepada pemberontak Suriah, sementara Austria dan Swedia memimpin kelompok kecil yang menentang tindakan itu karena kekhawatiran mempersenjatai pemberotak dapat memperburuk perang saudara Suriah.
Dewan masalah luar negeri Uni Eropa menyatakan akan meninjau kembali sikap mereka mengenai pelaksanaan pengiriman senjata sebelum tanggal 1 Agustus. Setiap keputusan akan diambil seusai pertemuan dengan Sekjen PBB Ban Ki-moon dengan mempertimbangkan keadaan gagasan konferensi perdamaian Suriah.