Para pemimpin Uni Eropa pada Selasa (12/10) bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy di ibu kota Ukraina, Kiev, dan berjanji memperkuat hubungan dan mendukung negara Eropa timur itu, khususnya terkait dengan isu Rusia dan keamanan energi.
Zelenskiy menjamu Presiden Dewan Uni Eropa Charles Michel dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen untuk KTT Uni Eropa-Ukraina ke-23, pertemuan tahunan yang diadakan untuk meningkatkan hubungan politik dan ekonomi.
Isu energi menjadi agenda utama dalam pertemuan tersebut. Pemimpin Ukraina telah menyatakan tentangan yang kuat terhadap pipa gas Nord Stream 2 yang melewati negaranya. Pipa itu akan mengalirkan gas dari Rusia ke Jerman, dan Zelenskiy mengatakan hal itu akan meningkatkan ketergantungan energi Eropa pada Rusia.
BACA JUGA: Bahas Konflik di Ukraina, Rusia, Jerman, dan Prancis Gelar Pertemuan Tingkat MenteriUkraina, yang berkonflik dengan Rusia sejak wilayah Krimea dicaplok oleh Moskow pada 2014 lalu, ingin memastikan bahwa negara itu akan tetap menjadi negara transit utama bahkan setelah proyek Nord Stream 2 berjalan.
“Keamanan energi juga merupakan jaminan kemerdekaan Ukraina dan kedaulatan nasional. Penyelesaian Nord Stream 2 membuka tantangan baru bagi Ukraina selain yang sudah ada," kata Zelenskiy kepada wartawan setelah menghadiri pertemuan tersebut.
Von der Leyen mengatakan Uni Eropa memahami keprihatinan dan berjanji akan bekerja dengan para ahli Ukraina “untuk mengamankan pasokan energi yang cukup bagi Ukraina.”
Dalam pertemuan itu, Uni Eropa dan Ukraina menandatangani perjanjian “wilayah udara terbuka” untuk memfasilitasi perjalanan udara antara Ukraina dan negara-negara anggota Uni Eropa, dengan membuka pasar bagi maskapai-maskapai penerbangan dengan harga tiket yang murah. (lt/ka)