Uni Eropa, pada Senin (21/11), memperingatkan "eskalasi dan kekerasan" setelah pembicaraan darurat antara Kosovo dan Serbia gagal menyelesaikan perselisihan lama mereka atas masalah plat nomor mobil yang digunakan oleh etnis minoritas Serbia di Kosovo.
"Setelah berjam-jam berdiskusi ... kedua pihak tidak menyepakati sebuah solusi pada hari ini," kata kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell dalam pernyataan kepada media. Ia kemudian membahas masalah ini dengan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg, yang menulis dalam cuitan bahwa pasukan penjaga perdamaian pimpinan NATO di Kosovo tengah "waspada."
Pada tahun ini, Kosovo telah berusaha untuk meminta minoritas Serbia agar mengganti plat mobil mereka yang terbit sebelum tahun 1999 ketika Kosovo masih menjadi bagian dari Serbia.
BACA JUGA: Etnis Serbia Berunjuk Rasa di Kosovo Setelah Mogok KerjaLangkah tersebut seringkali mendapat perlawanan sengit dan terkadang kekerasan oleh sejumlah warga Serbia yang tinggal di bagian utara negara itu. Tetapi Kosovo mengatakan pihaknya akan mulai menerapkan denda pada Selasa (22/11).
Borrell mengatakan proposal Uni Eropa bisa menghindari peningkatan ketegangan yang terjadi di anatara kedua negara itu. Proposal itu diterima Presiden Serbia Aleksandar Vucic, tetapi ditolak oleh Perdana Menteri Kosovo Albin Kurti.
Borrell mengatakan akan memberi tahu negara-negara anggota Uni Eropa bahwa "kedua negara tidak mematuhi kewajiban hukum internasional," memperingatkan bahwa, begitu berkomitmen masuk blok itu, mereka harus bertindak sesuai dengan komitmen. [ka/rs]