Uni Eropa Perpanjang Sanksi Ekonomi Terhadap Rusia

  • Associated Press

Menteri Luar Negeri Ukraina Pavlo Klimkin berbicara kepada para wartawan di markas Dewan Eropa di Brussels, Belgia, Senin, 10 Desember 2018.

Para pemimpin Uni Eropa memperpanjang sanksi ekonomi terhadap Rusia atas konflik di Ukraina hingga enam bulan lagi, Kamis (13/12), di tengah meningkatnya ketegangan setelah bentrokan di Laut Azov, kantor berita Associated Press melaporkan.

Uni Eropa pertama kali memberlakukan sanksi itu pada Juli 2014 setelah penerbangan Malaysia Airlines MH17 ditembak jatuh di atas Ukraina, menewaskan 298 orang. Barat menuding serangan tersebut dilakukan pemberontak pro-Rusia.

Sanksi itu menarget seluruh sektor ekonomi Rusia termasuk bisnis minyaknya.

Perjanjian perdamaian Minsk yang ditengahi Uni Eropa, didukung Rusia dan Ukraina, pertama kali dicapai akhir 2014, lalu disesuaikan pada awal 2015, tetapi secara berkala dilanggar.

Konflik Ukraina-Rusia meletus lagi bulan lalu ketika pasukan Rusia menyita tiga kapal dan pelaut Ukraina yang hendak melewati Selat Kerch dari Laut Hitam ke Laut Azov.

Dalam pernyataan berisi kata-kata bernada keras, 28 pemimpin Uni Eropa kembali mengecam Rusia atas insiden itu, menyatakan "prihatin" atas "pelanggaran hukum internasional" oleh Rusia.

Sebelumnya Kamis, aliansi militer NATO mengumumkan akan memberi Ukraina peralatan komunikasi yang aman sebelum akhir tahun untuk membantunya menghadang "perilaku Rusia yang mengacau stabilitas."

Selain sanksi ekonomi, Uni Eropa melakukan langkah-langkah yang menarget orang dan organisasi setelah aneksasi Rusia atas Krimea pada 2014 dan sehubungan konflik di Ukraina.[ka]