Uni Eropa pada Sabtu (30/8) memilih Menteri Luar Negeri Italia Federica Mogherini sebagai kepala kebijakan luar negeri organisasi beranggotakan 28 negara itu untuk lima tahun mendatang.
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa saat ini, Catherine Ashton, akan habis masa jabatannya Oktober.
Keputusan itu diambil di tengah krisis di Ukraina timur antara Ukraina dan Rusia yang menghadirkan salah satu tantangan luar negeri terbesar bagi blok itu dalam puluhan tahun ini.
Mogherini, politisi sayap kiri moderat berusia 41 tahun, baru sejak Februari menjadi menteri luar negeri Italia sehingga dianggap tidak cukup berpengalaman. Pencalonan pertama Mogherini Juni lalu gagal karena ditentang negara-negara Eropa timur.
Mogherini mengatakan ia akan menggunakan pengalamannya sebagai menteri luar negeri sebuah negara anggota G7 dan sebagai anggota parlemen.
Jabatan sebagai kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa mencakup perjalanan ke seluruh dunia, bernegosiasi dengan negara-negara berpengaruh untuk mengatasi berbagai hal mulai dari konflik di Ukraina timur hingga krisis di Timur Tengah.
Namun, jabatan itu seringkali tidak fleksibel karena para anggota Uni Eropa menganggap kebijakan luar negeri sebagai isu nasional sehingga pemegang jabatan itu harus mampu menghasilkan kompromi.
Uni Eropa juga memilih Perdana Menteri Polandia Donald Tusk untuk menggantikan Herman Van Rompuy sebagai presiden Dewan Eropa Desember nanti.