Uni Eropa Pindahkan Pertemuan Menteri Utama dari Budapest ke Brussel

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell

Uni Eropa akan mengadakan pertemuan menteri luar negeri dan pertahanan berikutnya di Brussel, bukan di Budapest, sebagai bentuk tamparan "simbolis" terhadap Hongaria atas diplomasinya yang buruk terhadap Ukraina, demikian ungkap kepala kebijakan luar negeri Josep Borrell, Senin (22/7).

Pemindahan lokasi untuk pertemuan 28-30 Agustus merupakan pukulan reputasi bagi Hongaria hanya beberapa minggu setelah negara ini mengambil alih kepresidenan bergilir Uni Eropa.

Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban telah membuat marah hampir semua mitranya di Uni Eropa dengan melakukan terobosan diplomasi dengan Moskow untuk menjajaki jalan guna mengakhiri perang Rusia di Ukraina.

Orban - yang merupakan sekutu terdekat Presiden Rusia Vladimir Putin di blok tersebut - juga menuduh Uni Eropa memiliki "kebijakan pro-perang" dengan mempertahankan dukungan militer dan finansial untuk Kyiv.

Dia telah berulang kali menghambat upaya Brussel untuk menghukum Kremlin dan membantu Ukraina dalam perjuangannya melawan pasukan invasi.

BACA JUGA: Kepala Kebijakan Luar Negeri EU: Serangan Udara Israel ke Gaza Tidak Dapat Ditolerir

"Saya dapat mengatakan bahwa semua negara anggota - dengan satu pengecualian - sangat kritis terhadap perilaku ini," kata Borrell setelah memimpin pertemuan para menteri luar negeri Uni Eropa di Brussel.

"Putin-lah yang merupakan pihak yang berperang. Satu-satunya yang memprovokasi adalah Putin, yang menyerukan pemisahan dan interpretasi Ukraina sebagai prasyarat untuk pembicaraan dan gencatan senjata," katanya.

Sikap pemerintah Orban "harus mendapat konsekuensi". Akibatnya, " kita harus mengirim sinyal, meskipun hanya sinyal simbolis" ke Hongaria, kata Borrell.

Oleh karenanya, "Saya kira akan jauh lebih tepat untuk menunjukkan perasaan ini dan menyerukan pertemuan dewan luar negeri dan pertahanan berikutnya di Brussel," katanya.

Borrell mengatakan bahwa 25 dari 26 negara mitra Uni Eropa Hongaria pada hari Senin mengecam inisiatif nakal Orban, yang dikatakan oleh Budapest sebagai "misi perdamaian".

Hanya Slovakia yang mendukung sikap Hongaria.

BACA JUGA: Xi Berada di Hongaria, Rayakan ‘Era Baru’ bersama Orban

"Kami sepenuhnya mendukung Hongaria dan inisiatif untuk perdamaian," kata Menteri Dalam Negeri Slovakia, Matus Sutaj Estok, ketika ia menghadiri pertemuan Uni Eropa lainnya pada hari Senin untuk urusan dalam negeri.

Kepala Komisi Eropa Ursula von der Leyen telah mengarahkan para komisionernya untuk tidak menghadiri pertemuan-pertemuan Uni Eropa yang diadakan di Hongaria dan mengirim pegawai negeri sipil dengan jabatan yang lebih rendah sebagai gantinya.

Minggu lalu ia mengecam diplomasi Orban yang berjalan sendiri, dengan mengatakan "apa yang disebut sebagai misi perdamaian ini tidak lain merupakan misi untuk menyenangkan hati".

"Rusia mengandalkan sikap Eropa dan Barat melunak, dan beberapa pihak di Eropa ikut bermain," katanya kepada Parlemen Eropa Kamis lalu, tepat sebelum Parlemen Eropa mengukuhkan von der Leyen untuk masa jabatan lima tahun lagi sebagai kepala Uni Eropa. [my/jm]