Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan, Kamis (13/1), seharusnya tidak ada negosiasi dengan pihak berwenang Rusia mengenai nasib Ukraina selama Moskow mengerahkan pasukan di perbatasan negara itu.
"Gerakan Rusia adalah bagian dari tekanan," kata Borrell kepada wartawan menjelang pertemuan menteri pertahanan dan luar negeri Uni Eropa. Ia bersikeras mengatakan bahwa "tidak boleh ada negosiasi di bawah tekanan".
Pertemuan informal itu terjadi setelah negosiasi yang tegang antara para pejabat AS dan Rusia di Jenewa, Senin lalu, yang gagal menghasilkan kesepakatan untuk mengurangi eskalasi konflik tetapi kedua belah pihak menawarkan diri untuk terus berunding.
"Kami telah menerima jaminan bahwa tidak ada yang akan diputuskan atau dinegosiasikan tanpa Eropa, dan koordinasi dengan Amerika benar-benar sangat baik," kata Borrell.
BACA JUGA: Ketegangan Rusia-Ukraina Masuk Agenda Pembicaraan OSCEMenjelang pertemuan para menteri Uni Eropa pada Kamis, ia mengatakan bahwa "tidak akan ada keputusan yang diambil hari ini karena ini adalah pertemuan informal", meskipun ia mengindikasikan bahwa kemungkinan akan ada pernyataan politik.
Washington dan sekutu-sekutunya menuduh Rusia merencanakan invasi setelah mengerahkan sekitar 100.000 tentara di beberapa daerah di sepanjang perbatasan Ukraina.
Tindakan Rusia itu tersebut telah menimbulkan kekhawatiran akan terulangnya kejadian pada tahun 2014, ketika Moskow merebut semenanjung Krimea dan pemberontakan pro-Rusia pecah di Ukraina Timur yang merenggut lebih dari 13.000 nyawa.
Ketika ketegangan meningkat, Rusia juga menuntut agar NATO tidak menerima anggota baru, termasuk Ukraina, dan menyerukan agar Amerika Serikat dilarang mendirikan pangkalan-pangkalan baru di bekas republik-republik Soviet. [ab/uh]