Negara-negara anggota Uni Eropa pada hari Rabu (13/3) setuju untuk menambah anggaran bantuan sebesar 5 miliar euro (sekitar Rp85,2 triliun) untuk mendanai persenjataan bagi Ukraina.
Keputusan itu memberikan dorongan yang dibutuhkan Kyiv seiring goyahnya dukungan dari Amerika Serikat dan pasukannya yang kalah dalam segi amunisi untuk menahan tentara Rusia.
Belgia, yang sedang menjabat presiden bergilir UE, mengatakan bahwa para duta besar dari kedua puluh tujuh negara anggota blok itu “secara prinsip” telah menyetujui rencana untuk menyokong pasokan persenjataan Ukraina selama 2024 dengan anggaran sebesar lima miliar euro.
Sejak dimulainya invasi Rusia ke Ukraina pada 2022, Uni Eropa untuk pertama kalinya setuju untuk mendanai pengiriman senjata ke negara yang sedang berperang.
Sejak saat itu, UE telah memberikan komitmen berupa anggaran sebesar 6,1 miliar euro (sekitar Rp103,9 triliun) yang diambil dari Fasilitas Perdamaian Eropa, yang sebagian besarnya digunakan untuk mengganti separuh biaya persenjataan yang dikirimkan negara-negara anggotanya ke Ukraina.
Dorongan untuk meningkatkan bantuan dana UE sebesar lima miliar euro sempat tertunda selama berbulan-bulan di tengah perselisihan antara Jerman dan Prancis.
BACA JUGA: Putin: Rusia Siap untuk Perang Nuklir Jika Kedaulatannya TerancamBerlin bersikeras bahwa bantuan bilateral yang diberikannya kepada Ukraina seharusnya mengompensasi jumlah konstribusinya melalui UE, sementara Paris menuntut agar hanya senjata yang diproduksi di Eropa yang mendapatkan penggantian biaya.
Para diplomat mengatakan bahwa Jerman, penyumbang dana terbesar di antara anggota UE, telah mencapai kompromi dengan Brussels untuk mendapatkan persentase kompensasi dari dana Fasilitas Perdamaian Eropa atas bantuan bilateralnya.
Mereka mengatakan bahwa Prancis juga puas akan komitmen negara-negara UE untuk memprioritaskan pembelian senjata dari perusahaan-perusahaan pertahanan Eropa, meski dapat mencari sumber lain di luar UE jika amunisi atau sistem persenjataan tertentu tidak tersedia.
Secara keseluruhan, sejak Kremlin melancarkan perangnya, Brussels mengatakan sekitar 28 miliar euro telah dihabiskan oleh negara-negara anggota dan kas UE untuk membantu militer Ukraina.
Perdana Menteri Ukraina Denys Shmygal menyambut baik tambahan dana bantuan itu.
“Terima kasih Jorep Borrell atas dukungan Anda yang tak tergoyahkan kepada Ukraina dalam perjalanan menuju kemenangan,” unggahnya di X, merujuk pada kepala urusan luar negeri UE. [rd/jm]