Diplomat tertinggi Uni Eropa, pada Senin (21/2), menyatakan Uni Eropa siap untuk membatasi bantuan keuangan dan kemungkinan menjatuhkan sanksi pada Bosnia untuk mencegah kemungkinan pecahnya negara Balkan itu, yang terbagi secara etnis, ketika perjanjian damai yang dicapai lebih dari 25 tahun yang lalu mulai terurai.
“Tidak ada tempat di Eropa bagi Bosnia Herzegovina yang terpecah, dan mereka yang sengaja mengupayakan ke arah tersebut berada dalam posisi yang salah. Mereka merampas rakyat mereka dari perspektif dan kehidupan di Eropa yang makmur,” kata kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell setelah memimpin pertemuan para menteri luar negeri blok itu.
BACA JUGA: AS Jatuhkan Sanksi kepada Pemimpin Serbia BosniaAmerika Serikat (AS) pada bulan lalu mengumumkan sanksi baru terhadap pemimpin Serbia Bosnia Milorad Dodik, yang selama bertahun-tahun menganjurkan agar bagian Bosnia yang dikelola Serbia meninggalkan bagian lain negara itu dan bersatu dengan negara tetangga Serbia.
Amerika menuduhnya melakukan “kegiatan korupsi” yang mengancam akan mengacaukan kawasan dan merusak Kesepakatan Damai Dayton yang ditengahi Amerika Serikat. Dodik mengatakan dia dan orang-orang Serbia Bosnia menjadi sasaran yang tidak adil dan secara salah dituduh melakukan korupsi.
Sebagian besar negara Uni Eropa juga ingin menjatuhkan sanksi pada Dodik, tetapi Hungaria, Kroasia, dan Slovenia sangat menentangnya dan kemungkinan akan menggagalkan segala upaya untuk memberlakukan tindakan pembatasan padanya. [lt/ps]