Kepala Kebijakan Uni Eropa Federica Mogherini mengatakan, Senin, tindakan militer Rusia di Suriah mengubah situasi dan menimbulkan sejumlah keprihatinan.
Ia mengatakan kepada wartawan menjelang pertemuan menteri-menteri luar negeri Uni Eropa di Luksemburg bahwa tindakan-tindakan terhadap militan ISIS seharusnya secara jelas diarahkan ke kelompok itu dan kelompok-kelompok teroris lain sebagaimana ditetapkan PBB.
Rusia dikecam Barat karena serangan udaranya di Suriah menarget para penentang Presiden Bashar al-Assad yang merupakan sekutu Rusia dan bukan ISIS.
Mogherini mengatakan, ia yakin Uni Eropa, Rusia dan AS memiliki alasan yang sama di Suriah berdasarkan resolusi Dewan Keamanan PBB dan kerangka kerja PBB, dan karena itu tindakan-tindakan mereka seharusnya dikoordinasikan. Jika tidak, katanya, akan ada resiko yang sangat berbahaya, khususnya secara militer.
Mogherini memperkirakan pertemuan antar menteri itu akan mencakup pembahasan mengenai apa yang bisa dilakukan Uni Eropa untuk memajukan proses mencari resolusi politik bagi krisis di Suriah yang telah menewaskan 240 ribu orang sejak Maret 2011. Ia mengatakan, proses itu harus melibatkan semua pihak yang memiliki peran dalam konflik dan transisi pemerintahan, dengan hasil akhir yang ditentukan umumnya oleh rakyat Suriah.
Hari Minggu, Presiden AS Barack Obama mengatakan dalam program 60 Minutes jaringan televisi CBS, intervensi Rusia di Suriah ditujukan untuk menyelamatkan pemerintah Assad.
Putin mengatakan, dalam wawancara dengan sebuah media Rusia, Sabtu, tujuan tindakan militernya di Suriah adalah menstabilkan pemerintah yang legal dan menciptakan situasi yang tepat bagi tercapainya kompromi politik. [ab]