Uni Eropa Tegaskan Tolak Separatisme di Negara-negara Anggotanya

Presiden Komisi Eropa, Jean-Claude Juncker menegaskan bahwa Uni Eropa menolak pemisahan diri Catalonia (foto: dok).

Separatis di seluruh Eropa mulai dari Skotlandia sampai ke Silesia mengikuti dengan penuh perhatian upaya separatis Catalonia untuk memerdekakan diri. Begitu pula para pemimpin Eropa yang cemas upaya demikian bisa memicu gerakan pemisahan diri.

"Menolak Barcelona (pemisahan diri Catalonia) dan mendukung Madrid," tandas Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker dengan mengatakan bahwa ia tidak menghendaki blok Uni Eropa beranggotakan 95 negara besok atau kapanpun sesudah itu.

“Kami harus menghindari pemisahan diri, sebab sudah cukup banyak pemisahan diri dan perpecahan jadi kami tidak menghendaki itu lagi. Kami akan kehilangan kendali. Persatuan nasional dan persatuan Eropa bergandengan tangan," kata Juncker pekan lalu yang membikin berang separatis Catalonia yang memandang diri sebagai orang Catalan bukan orang Spanyol.

Kecuali sebagian pemuka politik di Skotlandia dan Belgia yang terpecah antara yang berbahasa Prancis dan berbahasa Flemish, tidak ada pemimpin Eropa yang mendukung aspirasi separatis Catalonia untuk merdeka, meskipun banyak yang gusar dengan cara Madrid menangani krisis konstitusional terburuk yang dialami Spanyol dalam hampir 40 tahun.

Melihat sekarang pemerintahan langsung oleh Madrid atas wilayahnya yang bergolak di kawasan timur laut itu tampak menguat, maka ada rasa lega di Brussels di mana ironisnya pemimpin separatis Catalonia Carles Puidgemont lari mencari perlindungan dan mungkin meminta suaka politik. Jadi upaya untuk merdeka, paling tidak untuk sekarang ini, sudah gagal.

Namun begitu, akar penyebab gerakan untuk memisahkan diri belum lenyap dan kemungkinan timbulnya gerakan separatis masih tetap menghantui para pemimpin Eropa. Dihadapkan pada Brexit dan melonjaknya nasionalisme populer anti Uni Eropa maka para pemimpin Uni Eropa amat khawatir terjadi pemisahan diri dan kemungkinan sengketa perbatasan yang dapat menggoyang kelompok dan pasar modal Eropa.

Wilayah yang memisahkan diri menjadi masalah yang rumit bagi Brussels apakah menerimanya menjadi anggota, dampaknya pada perekonomian, dan bagaimana menangani utangnya.

Untuk menghindari pemisahan diri, para pejabat Uni Eropa sering menggunakan yang disebut Doktrin Barroso dari nama mantan presiden Komisi Eropa Jose Manuel Barroso yang pada tahun 2012 memperingatkan Skotlandia, jika memisahkan diri dari Inggris Skotlandia jangan berharap diterima menjadi anggota Uni Eropa atau Zona Eropa.

Jadi apakah gerakan separatis yang lain menguat? Kalangan pengamat berpendapat upaya kemerdekaan oleh separatis Catalonia barangkali membuat upaya semacam itu menjadi redup. [al]