Para pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Selasa (30/7) mengatakan bahwa situasi kemanusiaan di Gaza sangat berdampak buruk khususnya pada anak-anak Palestina, karena menyusutnya akses air bersih, sanitasi dan vaksinasi.
“Peledakan salah satu fasilitas utama air bersih di Rafah tentu sangat mengerikan dan lagi-lagi menunjukkan pengabaian secara terang-terangan terhadap hak-hak anak,” kata James Elder, juru bicara UNICEF.
Ia menambahkan bahwa sebagian besar anak-anak Palestina kini menderita dalam “siklus kematian” karena kekurangan nutrisi, air minum dan tingginya suhu udara selama musim panas.
“Selain itu, tentu saja, terjadi konflik yang sangat, sangat, sangat aktif,” kata Elder.
Pendistribusian bantuan kemanusiaan, terutama vaksin, sudah sangat melambat, kata pejabat PBB lainnya.
Christian Lindmeier, juru bicara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menuntut gencatan senjata dan “setidaknya jalan-jalan yang sudah dibersihkan dan aman” untuk memastikan agar pasokan vaksin bisa masuk ke Jalur Gaza.
Operasi militer Israel sekaligus kekacauan di Gaza membuat truk-truk bantuan menjadi terlalu berbahaya untuk bergerak.
Elder mengatakan bahwa sebelum pecahnya kembali perang Israel-Hamas, tingkat vaksinasi Jalur Gaza “sangat tinggi”, tapi sekarang sangat menurun akibat kampanye militer Israel.
Sebagai contoh, tingkat vaksinasi polio sempat berada pada angka 99%, tapi sekarang menurun hingga 89%, menurut Elder.
Pekan lalu, pejabat WHO di wilayah Palestina mengatakan bahwa ia “sangat khawatir” akan perebakan polio dan penyakit menular lainnya di Gaza setelah jejak virus tersebut terdeteksi di sampel air limbah wilayah tersebut. [rd/ab]