UNICEF Peringatkan soal Krisis Ekonomi dan Kekerasan di Yaman

Anak-anak Yaman yang terlantar dari provinsi Hodeida, duduk di atas jerigen air di sebuah jalan di barat daya kota Yaman di Taez, 30 September 2018. (Foto: dok).

Badan Anak-Anak PBB UNICEF menyatakan krisis ekonomi Yaman dan kekerasan yang tak henti-hentinya di sebuah kota pelabuhan penting di Laut Merah berisiko menyebabkan jutaan anak-anak dan keluarga tanpa makanan, air bersih dan sanitasi.

UNICEF menyatakan layanan air dan pembuangan limbah terancam hancur karena membubungnya harga BBM akibat merosotnya nilai mata uang negara itu.

Dalam pernyataan hari Kamis, UNICEF memperingatkan bahwa keluarga-keluarga tidak mampu membeli bahan pangan pokok dan jumlah warga yang tidak tahu dari mana makanan mereka selanjutnya akan datang, yang kini mencapai 18,5 juta orang, kemungkinan akan melonjak dramatis.

Badan PBB tersebut juga menyatakan kekerasan di kota pelabuhan Hodeida mengancam terhentinya bantuan kemanusiaan penting. Perang di Yaman telah berkecamuk lebih dari tiga tahun, mengakibatkan apa yang disebut PBB sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia. [uh]