United Airlines hari Kamis (28/4) mencapai penyelesaian di luar pengadilan dengan seorang dokter yang diseret keluar dari salah satu pesawatnya setelah menolak untuk memberikan kursinya.
Perusahaan penerbangan itu dan pengacara Dr. David Dao setuju untuk tidak mengungkapkan jumlah uang yang diterimanya.
United hanya memberi pernyataan singkat yang mengatakan mencapai “penyelesaian damai pada insiden yang sangat disayangkan itu.”
Perusahaan penerbangan itu sebelumnya hari Kamis mengatakan, mulai saat ini tidak ada penumpang yang akan dipaksa untuk menyerahkan tempat duduknya kecuali dalam kasus keselamatan dan keamanan.
Mereka yang dengan sukarela menyerahkan kursinya ketika penerbangan itu kelebihan booking akan diberi kompensasi sampai 10 ribu dolar.
“Setiap konsumen berhak untuk diperlakukan dengan tingkat layanan tertinggi dan dengan bermartabat dan penuh rasa hormat,” kata pimpinan United Oscar Munoz.
“Dua minggu lalu kami gagal untuk memenuhi standar itu dan benar-benar meminta maaf,” tambahnya.
Polisi penerbangan Chicago menyeret Dao sepanjang lorong pesawat yang penuh itu ketika United harus menyediakan tempat untuk beberapa karyawan perusahaan penerbangan itu.
Tiga penumpang lainnya dengan sukarela menyerahkan kursi mereka, tapi Dao dipilih secara acak dan menolak meninggalkan pesawat dengan mengatakan ia harus pulang untuk merawat pasien.
Hidungnya patah beberapa giginya rontok dan ia mengalami gegar otak. Video dari telepon genggam merekam peristiwa itu. Dao dengan darah mengucur di wajahnya terdengar menjerit bersama penumpang lainnya yang terkejut.
Insiden itu menyebabkan imbauan di Kongres agar pemerintah menerapkan kembali peraturan perusahaan penerbangan.
Beberapa anggota Kongres AS menuntut dikeluarkannya larangan atas praktik kelebihan booking, di mana perusahaan penerbangan menjual lebih banyak tiket dari kursi yang tersedia untuk memastikan pesawat selalu terisi penuh. [my/al]