Departemen Pertanian Amerika, Rabu (14/6), untuk pertama kalinya menyetujui penjualan daging ayam hasil budidaya sel hewan. Persetujuan tersebut memungkinkan dua perusahaan di California: Upside Foods dan Good Meat, menjual daging "yang diproduksi di laboratorium" ke restoran-restoran, dan akhirnya ke masyarakat luas.
Langkah ini meluncurkan era baru produksi daging dan secara drastis mengurangi dampak lingkungan dari penggembalaan, penyediaan pakan untuk hewan, dan kotoran hewan.
Josh Tetrick, salah satu pendiri dan CEO Eat Just, Inc., perusahaan yang mengoperasikan Good Meat, pada Oktober 2018, mengatakan kepada kantor berita Associated Press, "Dengan dunia seperti sekarang, dengan pertumbuhan populasi, dengan tekanan pada sistem air dan tanah, kita membutuhkan cara yang lebih baik. Cara yang lebih bersih, cara yang lebih aman. Menurut kami, gagasan menyediakan daging yang mereka sukai tanpa membunuh hewan, mungkin merupakan cara yang baik untuk membantu kita makan dengan lebih baik pada masa depan."
Untuk menjual daging dan unggas di Amerika, perusahaan harus mengantongi hasil inspeksi yang dilakukan pemerintah federal. Persetujuan untuk daging hasil laboratorium ini didapat berbulan-bulan setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan menganggap bahwa daging tersebut aman dikonsumsi.
Jason Hull, koki di Marin County, mencicipi daging buatan ini. "Rasanya enak. Teksturnya pas, dan ini tidak mudah dilakukan, kan?."
Daging hasil budidaya dikembangkan dalam tangki baja dengan menggunakan sel dari hewan hidup, telur yang dibuahi, atau bank khusus yang menyimpan sel-sel.
Good Meat, yang sudah menjual daging budidaya di Singapura, negara pertama yang mengizinkannya, mengubah massa sel ayam menjadi irisan daging, nugget, daging yang disuwir, dan sate.
Your browser doesn’t support HTML5
Upside Foods dan Good Meat berencana menawarkan makanan baru ini terlebih dahulu ke restoran eksklusif. Upside bermitra dengan Bar Crenn, restoran di San Francisco. Sedangkan Good Meat akan disajikan di restoran di Washington, DC, yang dikelola koki dan pemilik restoran, Jose Andrés.
Pejabat-pejabat di kedua perusahaan menegaskan bahwa produk mereka betul-betul daging. Bukan pengganti daging yang terbuat dari protein nabati dan bahan lainnya.
Amy Chen dari Upside Foods menjelaskan, “Jadi, daging yang kita cintai dan makan dalam puluhan ribu tahun sebenarnya secara biologis sama dengan daging yang kami budidayakan. Tetapi dibuat dengan cara yang benar-benar baru."
Secara global, lebih dari 150 perusahaan berfokus pada daging dari sel, tidak hanya daging ayam tetapi juga daging babi, domba, ikan, dan sapi, yang menurut para ilmuwan memiliki dampak terbesar terhadap lingkungan.
Upside Foods dan Good Meat sama-sama menekankan bahwa produksi awal mereka akan dibatasi. Upside sekarang mampu memproduksi hingga 50.000 pon daging per tahun. Mereka akan meningkatkan produksi hingga 400.000 pon atau lebih dari 181 ribu kg per tahun. Good Meat tidak menetapkan target produksi.
Sebagai perbandingan, Amerika menghasilkan sekitar 50 miliar pon atau 22.679.000.000 daging ayam per tahun. [ka/jm]