Upacara pemakaman yang sarat dengan tradisi dan ritual diadakan di Westminster Abbey, London pada Senin (19/9) untuk Ratu Elizabeth II yang mangkat pekan lalu.
Para presiden, perdana menteri, anggota kerajaan dan tamu kehormatan berkumpul untuk mengucapkan selamat tinggal kepada pemimpin kerajaan terlama di Inggris itu. Presiden AS Joe Biden dan Ibu Negara Jill Biden turut hadir.
Elizabeth tutup usia di Skotlandia pada 8 September. Ia wafat beberapa bulan setelah Inggris merayakan Platinum Jubilee yang menandai 70 tahun bertakhta.
Menjelang upacara hari Senin (19/9), sebuah kereta meriam Angkatan Laut Kerajaan mengangkut peti jenazah Elizabeth dari Westminster Hall, dimana ia disemayamkan sejak pekan lalu. Di tempat itu pula ribuan orang melayat dan memberi penghormatan terakhir setelah mengantre berjam-jam hingga beberapa kilometer.
BACA JUGA: Tanpa Ratu Elizabeth, Persemakmuran Hadapi Masa Depan yang Tak PastiPada Senin (19/9), banyak orang berbaris di jalan-jalan di luar Abbey untuk menyaksikan peristiwa bersejarah itu.
Sejumlah anggota keluarga kerajaan berjalan kaki dalam prosesi menuju Westminster Abbey, termasuk Raja Charles III, ketiga adik-adiknya dan kedua puteranya, William, Prince of Wales dan Harry, Duke of Sussex. Mereka bergabung dengan para anggota keluarga lainnya di dalam ruangan untuk upacara itu.
Peti jenazah dibalut dengan bendera royal standard. Di atasnya terdapat bantal beludru ungu dan mahkota berhias permata, bola dan tongkat emas, serta karangan bunga yang besar.
“Tak banyak pemimpin yang menerima curahan cinta seperti yang kita saksikan ini” kata Uskup Agung Canterbury Justin Welby tentang limpahan kasih sayang yang ditunjukkan oleh begitu banyak orang kepada Ratu Elizabeth. Dalam khotbahnya pada hari Senin (19/9), uskup agung itu mengenang pengabdian ratu selama puluhan tahun kepada Inggris, Persemakmuran dan dunia. Dia mengatakan pengabdian ratu kepada begitu banyak orang dilakukan berdasarkan kecintaannya kepada Tuhan. [vm/jm]