Fokus pihak berwenang saat ini adalah mencari dan menyelamatkan korban, demikian disampaikan Ketua Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) Amerika Serikat, Jennifer Homendy, pada Selasa (26/3). Pernyataan itu dikeluarkan setelah kapal kargo besar menghantam jembatan ketika berlayar di Baltimore pada Selasa dini hari.
“NTSB tiba di lokasi pada pukul enam pagi untuk menginvestigasi kecelakaan yang melibatkan kapal yang terdaftar di Singapura, bernama Dali, yang telah menabrak jembatan Francis Scott Key di Baltimore, Maryland, sekitar pukul 01.30 pagi ini. Panjang kapal kontainer ini 300 meter, dengan berat 96 ribu metrik ton,” kata Homendy.
Tim SAR telah menyelamatkan dua korban, di mana salah satunya harus dirawat di rumah sakit, dan masih mencari lebih banyak korban di sungai Patapsco, setelah jembatan baja sepanjang 2,57 kilometer itu runtuh ke air sungai yang penuh es sekitar pukul 01.30 dini hari waktu setempat.
Kapal itu melaporkan adanya masalah kelistrikan sebelum tabrakan, yang memungkinkan petugas untuk menghentikan lalu lintas di atas jembatan sebelum runtuh. Tidak ada bukti tindak kejahatan, kata para pejabat.
Sejumlah pekerja sedang memperbaiki lubang-lubang jalan di jembatan itu ketika insiden terjadi, dan sonar telah mendeteksi adanya kendaraan terendam di bawah air pada kedalaman sekitar 15 meter, kata Paul Wiedefeld, Menteri Transportasi negara bagian Maryland.
Delapan orang berada di jembatan ketika bangunan itu ambruk dan enam di antaranya masih belum ditemukan, kata Wiedefeld beberapa jam setelah peristiwa tersebut terjadi. Tabrakan itu menyebabkan sejumlah orang dan kendaraan jatuh ke sungai, serta menghentikan operasi salah satu pelabuhan paling sibuk di pesisir timur Amerika Serikat. [ns/rd]