Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht hari Senin (4/4) mengatakan para pejabat Eropa harus berunding tentang penghentian pasokan gas dari Rusia setelah munculnya laporan dugaan serangan keji terhadap warga sipil di kota Bucha, pinggiran ibu kota Kyiv, akhir pekan lalu.
Pernyataan Lambrecht ini memicu ketidakpastian di pasar saham Jerman, terkait dampak dari kemungkinan embargo gas Rusia tersebut.
Kepala Specialist Floor Equities ODDO BHF Group Oliver Roth, yang berbicara seusai pernyataan Lambrecht itu, mengatakan, “Skenario ini tidak diperhitungkan saat ini dan mengandung ketidakpastian yang besar.”
Ditambahkannya, “Kami tidak tahu apa arti keputusan ini terhadap industri Jerman, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang; dan hal ini mengarah pada ketidakpastian di pasar.”
BACA JUGA: Slovakia: Bayar dalam Rubel Bisa Jadi Pilihan karena Negara Butuhkan GasSejauh ini pemerintah Jerman dan beberapa negara Eropa telah menghindari untuk memboikot secara langsung gas alam Rusia karena khawatir akan dampaknya pada perekonomian mereka.
Empat puluh persen gas dan dua puluh lima persen minyak Eropa berasal dari Rusia, dan sejak invasi Rusia ke Ukraina tanggal 24 Februari lalu, Eropa telah bergegas mengajukan beberapa proposal untuk mengurangi ketergantungannya itu.
Di sisi lain Rusia juga bergantung pada Eropa, dan menggunakan pendapatan dari sektor minyak dan gas yang dominan itu untuk membiayai operasi pemerintah.
Perkiraan dampak boikot atau embargo gas di Eropa bervariasi, tetapi sebagian besar mencakup potensi hilangnya output ekonomi yang substansial.
Dalam perdagangan Senin pagi Index Jerman DAX terkoreksi negatif 0,36% menjadi 14.395. Meskipun di penutupan perdagangan kembali menguat hampir 72 point menjadi 14.518.
Fenomena serupa terjadi di indeks terkemuka zona Eropa, EuroStoxx 50, yang terkoreksi negatif 0,38% menjadi 3.903. Sementara indeks perusahaan-perusahaan medium di pasar bursa Jerman, MDax, bertahan dan kemudian menguat 0,20% menjadi 31.253. [em/jm]