Utusan PBB: 'Krisis Internasional' Dapat Gagalkan Pembicaraan Perdamaian Siprus

FILE - Seorang perwira polisi Siprus Turki (kanan), berdiri di perbatasan perbatasan Ledra Palace, sebuah jalur antara Siprus Yunani dan Turki, 4 Februari 2008 (file photo)

Utusan PBB untuk Siprusmemperingatkan bahwa “krisis Internasional” tentang pengeboran minyak dan gas dapat menyebabkan gagalnya pembicaraan re-unifikasi.

Espen Barth Eide Kamis mengatakan di Nicosia, "Melihat perundingan itu gagal karena krisis internasional akan sangat menyedihkan bagi kita semuakita mungkin akan melihat perkembangan yang dramatis.”

Turki menuntut agar pemerintah Siprus Yunani menghentikan usahanya mencari minyak dan gas di Laut Tengah sampai terwujudnya persetujuan bagi kekuasaan dengan warga Siprus Turki.

Presiden Siprus Yunani Nicos Anastasiades mengatakan hari Kamis “ancaman” Turki tidak akan berhasil. Dia menuduh Turki berusaha menggagalkan pembicaraan perdamaian.

Eide menyerukan kepada semua pihak agar berusaha “sekuat-kuatnya untuk mengurangi ketegangan apapun yang dapat menimbulkan masalah bagi pembicaraan itu.”

Siprustelah terpecah antara Siprus Yunani di selatan dan Siprus Turki di utara sejak tahun 1974 ketika tentara Turki menyerbu setelah kudeta militer yang katanya untuk mempersatukan pulau itu dengan Yunani.

Hanya Turki yang mengakui kemerdekaan Siprus Turki dan Turki memiliki puluhan ribu tentara di sana.

Usaha PBB untuk mempersatukan Siprus telah gagal. Tetapi pembicaraan yang sekarang yang dimulai tahun 2015 telah mendekatkan kedua pihak lebih baik dari kapanpun meskipun berlangsung perundingan sulit mengenai beberapa masalah yang mencakup hak pemilikan properti dan masalah keamanan.[sp]