Utusan Perdamaian PBB: Krisis Suriah Semakin Parah

Utusan PBB Lakhdar Brahimi (kiri) saat bertemu dengan Perdana Menteri Suriah Walid Moallem. (AP/Muzaffar Salman)

Utusan perdamaian PBB mengatakan tugasnya untuk membantu gencatan senjata dan memulai diskusi tentang pemerintahan transisi "hampir mustahil."
Utusan PBB - Liga Arab yang baru, Lakhdar Brahimi, melakukan lawatan resmi pertamanya ke Suriah dan mengatakan krisis disana semakin parah.

Brahimi pada Kamis (13/9) bertemu dengan Menteri Luar Negeri Suriah Walid Mualem dan berencana untuk mengadakan pembicaraan dengan Presiden Bashar al-Assad Jumat. Ia juga diperkirakan akan bertemu dengan para anggota oposisi Suriah yang berjuang untuk menggulingkan Assad.

Brahimi mengatakan tugasnya untuk membantu mengatur gencatan senjata dan memulai pembicaraan tentang pemerintahan transisi, "hampir mustahil."

Dewan Keamanan PBB menemui jalan buntu atas Suriah. Rusia dan Tiongkok telah memveto upaya untuk menjatuhkan sanksi-sanksi baru yang keras terhadap pemerintahan Assad. Amerika tidak ingin ada keterlibatan militer di Suriah, dan hampir tidak ada kemajuan dalam menyatukan oposisi yang terpecah untuk mencari alternatif bagi Assad.

Tetapi Menteri Luar Negeri Inggris William Hague mengatakan di Baghdad hari Kamis bahwa pemerintahan Assad "tamat." Dia mengatakan seharusnya pemerintahan itu tidak diperbolehkan untuk bertahan karena apa yang dia sebut banyaknya kejahatan yang dilakukan terhadap rakyat Suriah.