Vaksin Baru Beri Harapan Pada Peringatan Hari Malaria Sedunia

  • Associated Press

FILE: Seorang perawat mengisi jarum suntik dengan vaksin malaria sebelum menyuntikkannya kepada seorang bayi di rumah sakit Lumumba di Kisumu.

Hari Malaria Sedunia diperingati pada 25 April. Peringatan tahun 2023 disambut gembira oleh negara-negara di mana penyakit ini masih menjadi ancaman bagi masyarakat. Kabar baik mengenai vaksin ini datang dari uji coba di Kenya.

Eunice Jumwa tinggal di desa Mibuyu Saba di Kilifi, Kenya bersama kedua anaknya.
Malaria menjadi sebuah masalah dan ia mengkhawatirkan anak-anaknya.

“Daerah ini lembab dan orang-orang tidak bisa tidur di dalam kelambu. Rumah sakit jauh dan mahal. Oleh karena itu vaksin yang efektif akan sangat membantu. Ketika anak-anak saya digigit nyamuk, saya biasanya membawa mereka ke rumah sakit tiga kali setiap bulan. Ini membuat saya tidak bisa menabung dan oleh karena itu vaksin yang efektif akan sangat membantu dalam upaya pemberantasan penyakit ini," jelasnya.

Menurut perkiraan CDC lebih dari 3,5 juta orang di Kenya terkena malaria dan lebih dari 10.000 warganya meninggal karenanya setiap tahun.

Francis Ndungu, ahli imunologi malaria di lembaga KEMRI-Wellcome Trust, mengatakan, “Dalam kasus malaria, nyamuk menggigit dan menusukkan jenis parasit yang disebut sporozoit ke dalam dan sporozoit itu lewat getah bening dan sistem peredaran darah akhirnya sampai di hati. Jadi vaksin yang kita bicarakan, R21/vaksin Matrix-M, menghalangi sporozoit, menghentikannya menyerang sel-sel hati."

Vaksin baru, R21 memberikan harapan. Hasil pengujian awalnya menunjukkan bahwa vaksin itu jauh lebih efektif daripada vaksin malaria RTS,S satu-satunya vaksin yang saat ini diizinkan untuk digunakan oleh WHO.

BACA JUGA: WHO Luncurkan Vaksin Malaria Pertama di Afrika

Hasil dari uji coba tahap akhir belum dipublikasikan, dan vaksin R21 sedang ditinjau oleh WHO. Ghana menjadi negara pertama yang menyetujui peluncurannya pada 13 April. Nigeria juga telah menyetujui peluncurannya.

WHO telah meluncurkan program percontohan vaksin malaria resmi pertama di dunia yang dikenal sebagai RTS,S. Vaksin ini diujicobakan di tiga negara Afrika, termasuk Kenya. Tapi vaksin ini belum tersedia secara luas.

Kemanjuran vaksin R21 adalah 75 persen dibandingkan dengan vaksin RTS,S, yang dijual oleh GlaxoSmithKline (GSK) sebagai Mosquirix, yang efektiftivitasnya sekitar 30 persen.

Vaksin malaria RTS,S merupakan hasil penelitian dan pengembangan selama tiga dekade oleh GSK. Vaksin Itu disetujui oleh WHO pada tahun 2021.

Para ilmuwan di KEMRI-Wellcome Trust di Kilifi terlibat dalam uji coba vaksin R21 dan Ndungu adalah peneliti utama laboratoriun untuk proyek tersebut.

"Patokan WHO untuk vaksin yang baik adalah perlindungan 75 persen atau lebih dari malaria klinis dan karenanya kami sangat gembira dengan vaksin R21/Matrix-M, karena ini sebenarnya adalah vaksin pertama yang telah melampaui tolok ukur WHO untuk vaksin malaria yang sangat efektif," kata Francis Ndungu.

Ndungu mengatakan uji coba fase tiga yang sedang berlangsung melibatkan 4.800 anak, lembaganya akan melaporkan data penting kepada WHO.

Your browser doesn’t support HTML5

Vaksin baru Beri Harapan Pada Peringatan Hari Malaria Sedunia


Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, 247 juta orang menderita malaria pada tahun 2021 dan tahun itu saja malaria membunuh 619.000 orang.

Sebagian besar kasus malaria ada di benua Afrika, 96 persen dari semua kematian di wilayah ini terjadi pada anak di bawah usia lima tahun.

Malaria banyak ditemukan di negara tropis dan disebarkan ke manusia oleh nyamuk Anopheles betina. Penyakit yang mematikan ini memiliki gejala seperti demam, menggigil, sakit kepala, kelelahan, kebingungan, kejang, dan kesulitan bernapas. Ibu hamil, anak di bawah lima tahun, penderita HIV/AIDS berisiko tinggi tertular.

Penyakit ini bisa dicegah dengan obat-obatan dan dengan menghindari gigitan nyamuk melalui tindakan seperti tidur di dalam kelambu anti nyamuk. [my/lt]