Presiden Joko Widodo meninjau langsung pelaksanaan perdana program vaksinasi massal COVID-19 gotong-royong di PT Unilever Indonesia Tbk, di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (18/5).
Jokowi berharap pelaksanaan vaksinasi gotong-royong ini bisa mempercepat target pemerintah untuk bisa memvaksin 181,5 juta masyarakat Indonesia agar kekebalan kelompok atau herd immunity bisa segera tercapai. Meski vaksin COVID-19 cukup langka pada masa pandemi ini, katanya, pemerintah hingga saat ini bisa mendapatkan stok vaksin yang cukup.
“Alhamdulillah untuk vaksin gotong-royong pada tahapan pertama, kita telah mendapatkan 420 ribu vaksin dan segera saya perintahkan untuk dilaksanakan di lapangan," ujar Jokowi.
Lebih lanjut Jokowi mengatakan pemerintah berharap bisa mendapatkan suplai vaksin lebih banyak untuk program vaksinasi gotong-royong itu.
Dengan vaksinasi gotong-royong ini, Jokowi pun menargetkan pada September nanti sebanyak 70 juta orang sudah mendapatkan vaksinasi COVID-19. Dengan begitu, ia cukup yakin kurva COVID-19 bisa segera melandai sehingga semua pabrik bisa berproduksi dalam suasana yang normal.
Selain itu, Jokowi juga berharap jalannya vaksinasi dengan mekanisme gotong-royong ini bisa mempercepat pemulihan ekonomi di Tanah Air. Meskipun pertumbuhan ekonomi pada kuartal I masih tercatat minus 0,74 persen, ia yakin pada kuartal II pertumbuhan ekonominya akan bisa mencapai tujuh persen, karena berbagai produksi di semua lini perusahaan bisa berjalan seperti semula setelah pelaksanaan vaksinasi itu.
BACA JUGA: Pemerintah akan Dapat Vaksin Sinopharm untuk Vaksinasi MandiriVaksinasi COVID-19 dengan mekanisme gotong-royong ini merupakan kerja sama dari para perusahaan di berbagai bidang dengan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia yang memberikan vaksin COVID-19 secara gratis kepada para karyawan beserta keluarganya.
Agar tidak mengganggu jalannya vaksinasi yang dilakukan oleh pemerintah, jenis vaksin COVID-19 yang digunakan dalam vaksinasi gotong-royong ini berbeda, yaitu merk Sinopharm dan Cansino.
Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk Ira Noviarti mengatakan pada tahap pertama ini pihaknya akan mulai dengan memvaksinasi 320 karyawan. Lanjutnya, jumlah ini akan terus bertambah hingga mencapai 10 ribu karyawan beserta keluarganya.
“Motivasi kita ingin turut membantu menyukseskan program vaksinasi dari pemerintah, karena kita juga ingin herd immunity bisa dicapai dengan sesingkat-singkat. Jadi dengan herd immunity yang singkat, kita juga bisa membuat masyarakat Indonesia bisa terhindar COVID-19 dan ekonomi kita bisa kembali pulih,” ungkap Ira.
Your browser doesn’t support HTML5
Tambahnya, antusiasme dari para karyawan untuk mengikuti program vaksinasi COVID-19 ini cukup besar. Pasalnya, kata Ira, pihaknya sejak awal telah memberikan pengetahuan dan juga edukasi serta informasi yang baik terkait pentingnya mendapatkan vaksinasi pada saat pandemi ini.
Antusiasme Pelaku Usaha
Sementara itu, Ketua Umum KADIN Rosan Perkasa Roeslani mengatakan ide program vaksinasi mandiri ini awalnya merupakan inisiatif dari para pelaku usaha untuk mempercepat terciptanya kekebalan kelompok. Ide tersebut, kemudian ia bicarakan dengan Presiden Joko Widodo pada Januari lalu. Program ini pun direspons positif oleh pemerintah dan juga para pengusaha.
“Alhamdulillah ini mendapatkan respons yang positif tidak hanya dari pemerintah, tapi juga dari dunia usaha. Itu terbukti dari begitu banyaknya perusahaan, sekarang ada kurang lebih 22.736 perusahaan yang terdaftar dan lebih dari 10 juta orang,” ungkap Rosan.
Dunia usaha, kata Rosan, berharap program vaksinasi ini bisa berjalan dengan cepat karena vaksinasi adalah salah satu faktor utama yang akan berdampak positif bagi pemulihan ekonomi nasional, dunia usaha dan juga sektor kesehatan.
BACA JUGA: Pemerintah Setop Sementara AstraZeneca Batch CTMAV547Rosan memperkirakan lebih banyak perusahaan akan mendaftar untuk mengikuti program vaksinasi gotong-royong itu. Dia menambahkan, banyak perusahaan yang menanyakan apakah boleh memperluas program vaksinasi gotong-royong itu ke masyarakat, tidak hanya untuk karyawan dan keluarga mereka.
“Misalnya, masyarakat sekitar operasional mereka untuk bisa mendapatkan vaksinasi yang mereka berikan secara gratis. Jadi animonya sangat luar biasa,” paparnya.
Kepercayaan Investor
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan percepatan program vaksinasi COVID-19 dengan vaksinasi gotong-royong ini akan bisa mengembalikan kepercayaan publik dan opini global terhadap Indonesia dalam penanganan pandemi COVID-19.
“Sebagai bangsa yang memang dari awal menganut azas gotong-royong. Kalau negara saja yang dikasih tanggung jawab, saya pikir akan menjadi beban yang lebih berat. Tapi kalau kita sama-sama memegang tanggung jawab ini ini akan jauh lebih baik,” ujar Bahlil.
Menurutnya, apabila target vaksinasi COVID-19 bisa tercapai, Indonesia akan kembali memperoleh kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya lagi di Indonesia. Hal ini sangat penting, katanya, mengingat sebanyak 33 persen pertumbuhan ekonomi Indonesia ditopang oleh investasi.
“Dengan vaksinasi ini maka para investor, pelaku usaha, akan lebih percaya diri lagi, untuk melakukan suatu perencanaan yang matang dan realisasi investasi yang pada akhirnya mampu menciptakan lapangan pekerjaan,” pungkasnya. [gi/ft]