"Belum pernah terjadi kehancuran sebegini parah," ujar Aurelia Balpe, kepala Biro Pasifik, Federasi Internasional Palang Merah dan Masyarakat Bulan Sabit Merah.
"Jumat malam dinyatakan sebagai keadaan darurat pertama setibanya Topan Pam, merebaknya penyakit akan menjadi situasi darurat ke-dua tanpa air bersih, sanitasi dan persediaan alat-alat kebersihan," tambah Direktur Oxfam Vanuatu, Colin Collett van Rooyen.
Derek Brien dari lembaga “Pacific Institute of Public Policy”di ibukota Port Vila mengatakan kepada VOA, "semuanya tersapu bersih" dan ini adalah yang "paling menakutkan karena kebanyakan orang bergantung pada kebun mereka untuk bahan pangan." Menurut Brien, semua pohon buah-buahan dan tanaman palawija hancur.
Presiden Vanuatu, Baldwin Lonsdale, mengatakan hari Senin, situasi darurat yang telah diumumkan itu hanya diberlakukan untuk Port Vila, di mana 90 persen gedung dan rumah, hancur atau rusak.
Menurut Lonsdale, situasi darurat lain akan diberlakukan bagi gugusan pulau lainnya di Vanuatu jika jaringan komunikasi telah kembali pulih.