Vatikan menyatakan mendiang Paus Yohanes Paulus II akan ditetapkan sebagai orang suci atau santo oleh Gereja Katolik Roma.
LONDON —
Vatikan mengumumkan bahwa mendiang Paus Yohannes Paulus II akan dinyatakan sebagai Santo atau orang suci, setelah Paus Fransiskus mengakui terjadinya keajaiban kedua terkait dengan Sri Paus dari Polandia itu.
Paus Yohannes Paulus II memimpin Gereja Katolik Roma dari 1978 sampai 2005.
Vatikan mengatakan, di kota kecil La Union de Tres Rios di Kosta Rika, Paus Yohannes Paulus II menunjukkan keajaiban untuk kedua kalinya sejak ia meninggal -- kriteria yang diperlukan untuk menyebutnya sebagai orang suci.
Mendiang Sri Paus itu dipuji karena menyembuhkan Floribeth Mora, seorang perempuan dari kota tersebut yang menderita cedera otak parah. Keluarganya berdoa dengan mengenang Sri Paus dan mengatakan ia sembuh pada 1 Mei 2011.
Tetangga Mora, Cecilia Chavez menyampaikan perasaan komunitasnya.
“Katanya, bagaimana bisa di negara kecil seperti Kosta Rika, di lingkungan tempat tinggal kecil yang miskin ini, keajaiban bisa terjadi? Ini menakjubkan. Tidak ada kata untuk menggambarkannya,” ujarnya.
Floribeth Mora masuk ke rumah sakit di ibukota Kosta Rika, San Jose, karena keluhan sakit kepala. Dokter syaraf Alejandro Vargas Roman mendiagnosis bahwa Mora menderita aneurisma otak.
Ia mengatakan, pertanyaan mengapa penyakit itu hilang tanpa dioperasi tidak bisa dijawab.
“Saya tidak pernah membaca tentang hal ini di manapun di seluruh dunia,” katanya.
Paus Yohannes Paulus telah mendapat pujian karena pernah menyembuhkan seorang biarawati Perancis yang sakit Parkinson. Laporan-laporan media berita Vatikan mengemukakan upacara kanonisasi mungkin akan dilakukan sedini Desember.
Paus Yohannes Paulus II memimpin Gereja Katolik Roma dari 1978 sampai 2005, dalam masa jatuhnya komunisme, termasuk di negara asalnya Polandia.
Tetapi aktivis hak asasi manusia dari Inggris Peter Tatchell mempertanyakan warisan Paus Yohannes Paulus itu.
“Terkait hak kaum perempuan dan hak orang-orang gay, Sri Paus menolak mereka di gereja dan dalam masyarakat yang lebih luas. Ia mendukung undang-undang yang mendiskriminasikan perempuan dan orang-orang gay. Saya rasa, orang yang demikian tidak cocok untuk menjadi orang kudus,” ujarnya.
Vatikan mengumumkan bekas Paus lain yaitu Paus Yohannes XXIII, juga akan dinyatakan sebagai santo atau orang suci, setelah Paus Fransiskus yang sekarang mencabut peraturan lazim yang mengharuskan terjadinya keajaiban kedua.
Paus Yohannes Paulus II memimpin Gereja Katolik Roma dari 1978 sampai 2005.
Vatikan mengatakan, di kota kecil La Union de Tres Rios di Kosta Rika, Paus Yohannes Paulus II menunjukkan keajaiban untuk kedua kalinya sejak ia meninggal -- kriteria yang diperlukan untuk menyebutnya sebagai orang suci.
Mendiang Sri Paus itu dipuji karena menyembuhkan Floribeth Mora, seorang perempuan dari kota tersebut yang menderita cedera otak parah. Keluarganya berdoa dengan mengenang Sri Paus dan mengatakan ia sembuh pada 1 Mei 2011.
Tetangga Mora, Cecilia Chavez menyampaikan perasaan komunitasnya.
“Katanya, bagaimana bisa di negara kecil seperti Kosta Rika, di lingkungan tempat tinggal kecil yang miskin ini, keajaiban bisa terjadi? Ini menakjubkan. Tidak ada kata untuk menggambarkannya,” ujarnya.
Floribeth Mora masuk ke rumah sakit di ibukota Kosta Rika, San Jose, karena keluhan sakit kepala. Dokter syaraf Alejandro Vargas Roman mendiagnosis bahwa Mora menderita aneurisma otak.
Ia mengatakan, pertanyaan mengapa penyakit itu hilang tanpa dioperasi tidak bisa dijawab.
“Saya tidak pernah membaca tentang hal ini di manapun di seluruh dunia,” katanya.
Paus Yohannes Paulus telah mendapat pujian karena pernah menyembuhkan seorang biarawati Perancis yang sakit Parkinson. Laporan-laporan media berita Vatikan mengemukakan upacara kanonisasi mungkin akan dilakukan sedini Desember.
Paus Yohannes Paulus II memimpin Gereja Katolik Roma dari 1978 sampai 2005, dalam masa jatuhnya komunisme, termasuk di negara asalnya Polandia.
Tetapi aktivis hak asasi manusia dari Inggris Peter Tatchell mempertanyakan warisan Paus Yohannes Paulus itu.
“Terkait hak kaum perempuan dan hak orang-orang gay, Sri Paus menolak mereka di gereja dan dalam masyarakat yang lebih luas. Ia mendukung undang-undang yang mendiskriminasikan perempuan dan orang-orang gay. Saya rasa, orang yang demikian tidak cocok untuk menjadi orang kudus,” ujarnya.
Vatikan mengumumkan bekas Paus lain yaitu Paus Yohannes XXIII, juga akan dinyatakan sebagai santo atau orang suci, setelah Paus Fransiskus yang sekarang mencabut peraturan lazim yang mengharuskan terjadinya keajaiban kedua.