Venezuela memberi konfirmasi dua kasus virus corona pertama pada Jumat (13/3). Hal tersebut semakin mencemaskan warganya karena banyak Rumah Sakit yang tidak memiliki layanan mendasar, seperti penyediaan air bersih dan sabun, serta tertatih-tatih dalam menjalankan perawatan, sekalipun itu hanya sakit biasa.
“Tuhan bantulah kami,” kata pasien Carlos Chacon setelah mendengar berita bahwa pandemik ini sudah tiba di Venezuela.
“Ibu saya sudah tua dan sakit, demikian pula bapak saya,” kata Chacon, seorang tukang listrik usia 48 tahun yang diopname di RS empat bulan lalu karena kedua kakinya patah dalam kecelakaan sepeda motor. “Saya disini dalam kondisi ini, terjerat di tempat tidur RS ini.”
BACA JUGA: Diplomat China Tuduh AS Sebarkan Virus CoronaPada hari Jumat, Wapres Delcy Rodriguez mengumumkan berita yang ditakuti oleh warga Venezuela: seorang laki-laki berusia 52 tahun -yang baru-baru ini melakukan perjalanan ke Spanyol- dan seorang perempuan usia berusia 41 tahun, -yang baru kembali dari Amerika, Italia, dan Spanyol-, telah didiagnosa mengidap virus itu.
Sekolah-sekolah di seluruh Venezuela langsung tutup, sehari setelah Presiden Nicolas Maduro menghentikan penerbangan dari Eropa dan Kolombia sebagai usaha untuk mencegah virus itu masuk ke negara itu.
Juan Guaido membatalkan sebuah demonstrasi di jalan, sehingga pemimpin oposisi dukungan AS itu kehilangan salah satu alat dalam perjuangannya untuk menggulingkan Maduro. [jm/pp]