Vietnam Berupaya Keras Hindari Sengketa Dagang dengan AS

Suasana di sebuah toserba di Hanoi, Vietnam, 20 September 2014. (Foto: dok).

Pemerintah AS pekan ini setuju memberi satu lagi kapal garda pantai untuk Vietnam agar negara itu dapat meningkatkan pertahanannya terhadap China. Tetapi di balik langkah tersebut, Vietnam dan AS sedang berupaya keras mengatasi defisit perdagangan yang kian besar dan membuat khawatir para pejabat AS.

Pemerintah AS mengeluh sejak Juni lalu bahwa warga Amerika membeli lebih banyak barang-barang buatan Vietnam dibandingkan dengan apa yang dibeli konsumen Vietnam dari AS.

Vietnam sangat bergantung pada manufaktur produk ekspor untuk pertumbuhan ekonominya yang mencapai enam persen lebih per tahun. Defisit perdagangan AS dengan Vietnam mencapai sekitar 40 miliar dolar pada tahun 2018, yang menurut Biro Sensus AS adalah defisit terbesar ke-lima antara AS dan negara lainnya.

Pengalihan ekspor dari China, yang kini dibebani tarif AS, ke Vietnam, membuat khawatir Washington, kata para analis.

“Kekhawatiran di pihak Vietnam adalah bahwa AS dapat menyatakan, baiklah, kami akan menetapkan tarif terhadap ekspor dari Vietnam.’ Itulah ketakutannya,” kata Rajiv Biswas, ekonom kepala bagian Asia-Pasifik di perusahaan riset pasar IHS Markit. Tetapi menurutnya, Vietnam dapat menghindari risiko itu dengan melakukan sejumlah pembelian besar barang-barang modal yang mahal dari AS.

Para pemimpin Vietnam sedang mencari cara untuk memuaskan pemerintah AS dan menghindari sengketa berkepanjangan lainnya seperti yang dilancarkan Trump terhadap China pada awal 2018, kata para analis Vietnam. [uh/lt]