Virgin Galactic meroket ke tepi luar angkasa dengan membawa tiga wisatawan pertamanya hari Kamis (10/8), termasuk seorang mantan atlet Olimpiade Inggris yang membeli tiketnya 18 tahun lalu dan pasangan ibu-anak dari Karibia.
Pesawat luar angkasa itu mendarat kembali ke landasan pacu di Spaceport America di gurun New Mexico, setelah penerbangan singkat yang memberi penumpangnya pengalaman gaya gravitasi nol, alias tanpa bobot, selama beberapa menit.
Sorak sorai menggema dari keluarga dan kerabat para penumpang yang menyaksikan dari bawah ketika motor roket pesawat itu dinyalakan setelah terlepas dari pesawat utama yang membawanya ke atas. Kapal roket itu mencapai ketinggian sekitar 88 kilometer.
Perusahaan Richard Branson itu berharap dapat mulai menawarkan perjalanan bulanan kepada pelanggan dengan menumpangi pesawat luar angkasa bersayapnya, menyusul Blue Origin milik Jeff Bezos dan SpaceX milik Elon Musk dalam bisnis pariwisata luar angkasa.
Your browser doesn’t support HTML5
Penumpang Virgin Galactic, Jon Goodwin, yang merupakan salah satu orang pertama yang membeli tiket pada 2005, mengaku memiliki keyakinan bahwa pada suatu hari ia akan melakukan perjalanan itu. Atlet lomba kano pada Olimpiade 1972, yang kini berusia 80 tahun itu, mengidap Parkinson’s dan ingin menginspirasi orang lain.
Harga tiket itu masih seharga $200.000 ketika Goodwin mendaftar. Kini tiket itu dibanderol $450.000.
Ia bergabung dengan pemenang undian Keisha Schahaff (46 tahun), seorang pelatih kesehatan dari Antigua, dan putrinya, Anastatia Mayers (18 tahun), mahasiswa Universitas Aberdeen, Skotlandia. Di dalam pesawat itu juga terdapat dua orang pilot dan pelatih astronaut perusahaan itu.
Penerbangan hari Kamis adalah perjalanan ketujuh Virgin Galactic ke luar angkasa sejak 2018, namun yang pertama yang ditujukan bagi pelanggan.
Branson, pendiri perusahaan itu, menumpangi perjalanan luar angkasa berawak penuh pertama pada 2021.
Sekitar 800 orang saat ini berada dalam daftar tunggu Virgin Galactic, menurut perusahaan itu. [rd/lt]