Wajah Asia dalam IlluminAsia Festival di Washington

Pekerja seni Sita Sadeli (kiri) dan “Superwaxx” berdiri di tangga untuk melukis mural secara langsung. (Y. Jung/VOA)

Seniman “Superwaxx” membuat potret seniman kontemporer Jepang, Takashi Murakami, di luar S. Dillon Ripley Center. (T. Hart/VOA)

Tampilan "kolam" di pintu masuk Enid A. Haupt Garden. Kolam adalah seni tradisional India yang dibuat di ambang pintu rumah sebagai simbol pola-pola ilmu pengetahuan dan filosofi di alam semesta. (T. Hart/VOA)

Sunny Jain, vokalis utama Red Baraat, memainkan sebuah dhol saat penampilan grup musik tersebut di depan Galeri Freer dan Sackler yang dibuka kembali. Dhol adalah alat musik drum yang populer di seluruh India. (T. Hart/VOA)

Pemain perkusi Red Baraat beraksi dalam pertunjukan mereka (T. Hart/VOA)

Para tamu belajar membuat lentera dari kertas. (K. Iyer/VOA)

Seorang seniman menggambar di Kolam di pintu masuk Enid A. Haupt Garden. (S. Ali/VOA)

Seorang Disc Jockey memainkan musik untuk para tamu di Enid A. Haupt Garden. (Y. Jung/VOA)

Buah pajangan di tenda kerajinan tangan. (K. Iyer/VOA)

Seniman dan desainer Cita Sadeli mengerjakan sebuah lukisan. Lukisan yang dia kerjakan menggabungkan berbagai gaya kontemporer perempuan urban dan berbagai ornamen yang digunakan oleh para penari dari Jawa, Indonesia, asal keluarga Sadeli. (T. Hart/VOA)

Seorang anak perempuan melihat seniman keramik Abdul Matin Malekzadah menunjukkan kebolehannya. (Y. Jung/VOA)

Dua instruktur menunjukkan bagaimana membuat dekorasi khas Bali kepada peserta di workshop Janur yang diadakan oleh Kedutaan Besar Indonesia. (Y. Jung/VOA)

Satu keluarga belajar membuat Janur, hiasan khas Bali. (Y. Jung/VOA)