Wajah Beirut dan Warisan Sejarah yang Hilang

Perang saudara telah menimbulkan kerusakan berat pada bangunan sosial dan bersejarah di Lebanon (H. Levent/VOA)

Banyak warga yang meninggalkan Lebanon selama atau setelah perang saudara. (H. Levent/VOA)

Masih memungkinkan untuk menelusuri jejak perang saudara di pusat Kota Beirut. (H. Levent/VOA)

Gedung-gedung yang menjadi sasaran selama perang telah ditelantarkan atau hampir rubuh. Beberapa bangunan memiliki nilai sejarah penting. (H. Levent/VOA)

Sebagian kecil gedung-gedung telah diperbaiki oleh pemiliknya. (H. Levent/VOA)

Tidak mungkin rasanya mengabaikan rumah-rumah berdinding batu dengan jendela-jendela tinggi yang menghiasi pusat Kota Beirut. (H. Levent/VOA)

Gedung terakhir yang mewakili arsitektur tradisional masih berdiri kokoh. Namun sebagian telah ditelantarkan dan diubah menjadi tempat parkir. (H. Levent/VOA)

Beberapa gedung bersejarah dihiasi lubang-lubang bekas tembakan peluru di bagian luar. Banyak gedung-gedung yang terlantar berdiri di bawah bayangan gedung-gedung pencakar langit. (H. Levent/VOA)

Arsitektur tradisional tidak disukai konstruksi modern. (H. Levent/VOA)

Konstruksi baru dan modern yang mengubah identitas kota meningkat karena tindakan hukum yang tidak memadai. (H. Levent/VOA)

Lembaga Swadaya Masyarakat dengan para relawan mencoba untuk menyelamatkan warisan dan identitas Kota Beirut. (H. Levent/VOA)

LSM berusaha menghentikan perintah penghancuran gedung-gedung bersejarah di Beirut tanpa alasan hukum yang kuat. Masalah ini sudah untuk ditangani.  (H. Levent/VOA)

Banyak tempat-tempat dan distrik-distrik bersejarah di Beirut menyerah pada konstruksi modern. Para pengunjung masih bisa menyaksikan gedung-gedung bersejarah di tengah gedung-gedung pencakar mewah. Namun pembangunan gedung-gedung modern ini mengubah jiwa kota ini dan budaya-budaya masyarakat setempat. Hediye Levent merekam kehancuran gedung-gedung bersejarah itu dan upaya-upaya renovasi di ibu kota tersebut.