Seorang diplomat tinggi Rusia mengatakan tuduhan Amerika bahwa seorang perempuan Rusia telah membantu mempengaruhi pemilu paruh waktu lewat media sosial adalah suatu hal yang memalukan.
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov menyampaikan pernyataan itu hari Sabtu (20/10), sehari setelah jaksa di Amerika menyampaikan gugatan hukum terhadap Elena Khusyaynova.
BACA JUGA: Pejabat AS Peringatkan, Rusia Masih Terus Campuri Pemilu ASGugatan itu menyatakan bahwa Khusyaynova telah membantu mengawasi keuangan di apa yang disebut sebagai “troll-farm” julukan bagi organisasi di mana anggota-anggotanya berupaya menciptakan konflik atau gangguan di dunia maya dengan menampilkan berita-berita tidak akurat, untuk mempengaruhi politik Amerika lewat informasi di media sosial.
Operasi itu adalah salah satu yang diumumkan dalam gugatan hukum tentang campur tangan dalam pemilu presiden Amerika tahun 2016.
Ryabkov mengatakan “Amerika telah menyebarkan kebohongan yang tidak tahu malu tentang mitos ‘kaki tangan Moskow’ selama lebih dari dua tahun, dan kini mencoba memainkan kartu yang sama menjelang pemilihan paruh waktu.” [em]