Walaupun Benci Trump, Warga Inggris Anggap Hubungan AS-Inggris Istimewa

Para demonstran Inggris memrotes kunjungan Presiden Donald Trump ke London, 13 Juli 2018 lalu.

Hubungan yang dikatakan khusus antara Amerika dan Inggris menjadi fokus ketika Inggris mempersiapkan kunjungan kenegaraan Presiden AS Donald Trump mulai 3 Juni.

Trump adalah tokoh kontroversial di Inggris. Jajak pendapat YouGov baru-baru ini menunjukkan 67 persen publik Inggris berpandangan negatif mengenai dirinya.

"Ia berperilaku sangat buruk."

Dua hari sebelum kedatangannya, VOA berbicara kepada penduduk London yang menyatakan ketidaksetujuan mereka terhadap presiden Trump.

"Saya kira semua tentang dirinya sangat buruk," kata Ted Holmes. "Ia juga berbohong. Ia berperilaku sangat buruk. "

Hannah Zlatkavac mempertanyakan, "Bagaimana mungkin seorang presiden berperilaku seperti yang dilakukannya dan mengatakan hal-hal yang diperbolehkan dalam politik ?" dan menambahkan hal itu "keterlaluan."

Tetapi lebih banyak warga Inggris yang mendukung kunjungan kenegaraan Trump daripada menentangnya. Jajak pendapat YouGov mengatakan 46 persen berpendapat kunjungan harus dilanjutkan sementara 40 persen mengatakan harus dibatalkan.

"Sangat penting ia datang kemari untuk hubungan AS dan Inggris," kata James Burke. "Tapi berdasarkan fakta sederhana bahwa Amerika dan Inggris memiliki hubungan yang sangat baik."

Trump mendapat kecaman Inggris ketika ia me-retweet video anti-Muslim dari kelompok sayap kanan Inggris, dan ketika ia menuduh badan intelijen Inggris memata-matai kampanye pemilihannya.

Sebagian warga Inggris juga mempermasalahkan komentarnya baru-baru ini yang memuji politisi partai Konservatif Brexit Boris Johnson. Mantan menteri luar negeri Malcolm Rifkind menyebut pernyataan Trump itu "campur tangan yang tidak pantas". (my)