Hennady Kernes, Walikota Kharkiv, kota kedua terbesar di Ukraina sedang bersepeda di pinggiran kota di Ukraina timur itu ketika punggungnya ditembak oleh penembak tak dikenal, Senin (28/4).
Walikota kota terbesar kedua di Ukraina, Kharkiv, berada dalam kondisi kritis setelah ditembak oleh seorang penembak jitu.
Para pejabat pemerintah mengatakan Hennady Kernes sedang bersepeda di pinggiran kota di Ukraina timur itu ketika ia ditembak di punggung oleh penembak tak dikenal.
Kernes menentang gerakan pro-Barat yang mengakibatkan pengusiran Presiden Viktor Yanukovych, tetapi mengatakan ia tidak mendukung separatis pro-Rusia yang menyerukan pemungutan suara bagi kemerdekaan Ukraina timur.
Para pejabat Kharkiv mengatakan Kernes dirawat di rumah sakit dalam keadaan kritis.
Juga hari Senin, orang-orang bersenjata pro-Rusia menguasai gedung-gedung pemerintah di Kostyantynivka, kota terakhir yang mereka rebut di bagian timur dan selatan negara itu. Separatis sebelumnya merebut gedung-gedung pemerintah di sedikitnya 10 kota lainnya, dan menuntut referendum untuk menentukan pemisahan diri dari Ukraina dan bergabung dengan Rusia.
Hari Minggu, separatis pro-Rusia di kota Luhansk, Ukraina timur, menyatakan pembentukan sebuah “Republik Rakyat Luhansk.”
Para pejabat pemerintah mengatakan Hennady Kernes sedang bersepeda di pinggiran kota di Ukraina timur itu ketika ia ditembak di punggung oleh penembak tak dikenal.
Kernes menentang gerakan pro-Barat yang mengakibatkan pengusiran Presiden Viktor Yanukovych, tetapi mengatakan ia tidak mendukung separatis pro-Rusia yang menyerukan pemungutan suara bagi kemerdekaan Ukraina timur.
Para pejabat Kharkiv mengatakan Kernes dirawat di rumah sakit dalam keadaan kritis.
Juga hari Senin, orang-orang bersenjata pro-Rusia menguasai gedung-gedung pemerintah di Kostyantynivka, kota terakhir yang mereka rebut di bagian timur dan selatan negara itu. Separatis sebelumnya merebut gedung-gedung pemerintah di sedikitnya 10 kota lainnya, dan menuntut referendum untuk menentukan pemisahan diri dari Ukraina dan bergabung dengan Rusia.
Hari Minggu, separatis pro-Rusia di kota Luhansk, Ukraina timur, menyatakan pembentukan sebuah “Republik Rakyat Luhansk.”